PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh mencatat pembiayaan resi gudang bersubsidi komoditas kopi arabika di dataran tinggi gayo hingga Juli 2023 mencapai Rp8 miliar.
"Resi gudang bersubsidi untuk petani kopi di Tanah Gayo merupakan solusi kemudahan bagi seluruh petani dan meningkatkan kesejahteraan para petani," kata Regional CEO BSI Aceh Wisnu Sunandar di Takengon, Minggu.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela media gathering FK IJK Aceh dan OJK Aceh bersama awak media di Takengon.
Baca juga: BSI berikan pembiayaan skema Subsidi resi gudang di Aceh
Baca juga: BSI berikan pembiayaan skema Subsidi resi gudang di Aceh
Ia menyebutkan pada tahun 2023 pembiayaan resi gudang periode Januari sampai Juli sebesar Rp8 miliar terdiri dari 23 kelompok petani dengan jumlah 1.000 petani.
Sementara pada tahun 2022 realisasi penyaluran pembiayaan resi gudang bersubsidi komoditas kopi sebesar Rp4,5 miliar yang terdiri dari 9 kelompok petani dengan jumlah 450 petani.
Ia mengatakan program tersebut merupakan solusi terbaik bagi para petani kopi di tanah gayo dan BSI hadir memberikan kemudahan dan support penuh bagi petani kopi.
"BSI memiliki komitmen tinggi terhadap industri kopi di Tanah Gayo yang tidak hanya sebatas penyediaan jasa keuangan. BSI juga memberikan pembinaan dan dukungan yang komprehensif kepada petani kopi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam produksi, kontrol kualitas, dan pemasaran kopi," katanya.
Pihaknya meyakini dengan melengkapi para pemangku kepentingan industri dengan alat dan keahlian yang diperlukan, mereka akan berada pada posisi yang lebih baik untuk berkembang di pasar yang kompetitif.
Ia menambahkan industri kopi Tanah Gayo memainkan peran penting dalam perekonomian daerah, dan BSI bangga dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan melalui program resi gudang bersubsidi.
"Lewat inisiatif ini, para petani kopi di Tanah Gayo kini dapat mengakses pembiayaan yang terjangkau dan andal untuk mendukung operasi mereka dan memanfaatkan peluang pasar," katanya.