Tapaktuan, 19/12 (Antaraaceh) - Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra mengatakan Kota Tapaktuan yang lebih kesohor dengan sebutan “Kotanaga”, bisa menjadi kota terindah di nusantara, jika dibenahi dengan baik dan perencanaan yang matang.
"Ini boleh dikatakan mimpi yang indah, tetapi mimpi ini bukan mustahil menjadi kenyataan, jika kita benar-benar membenahinya," kata Bupati saat membuka acara uji publik Masterplan Pengembangan Kota Tapaktuan di Tapaktuan, Kamis (18/12).
Bupati menyebutkan sejumlah kota terindah di Tanah Air yang telah muncul ke permukaan, seperti Sutan Ampat, Pantai Losari termasuk pantai Kute di Bali, ternyata keindahan dan panorama alamnya, tidak sebanding dengan panorama alam Aceh Selatan, khususnya Kota Tapaktuan.
Persoalannya saat ini, Aceh Selatan sepertinya belum “PD” dengan potensi panorama alamnya, karena belum dibenahi secara maksimal di samping persoalan sarana transportasi serta promosi ke dunia luar.
Makanya dalam pengembangannya nanti direncanakan pemolesannya dilakukan seindah mungkin dan memerlukan dana yang tidak sedikit. “Kalau di Jakarta ada Bundaran HI, maka di Tapaktuan akan dibangun Bundaran MI (Masjid Istiqamah)," tambahnya.
Hal ini dapat dilakuan jika mendapat dukungan dari segenap elemen masyarakat sejalan dengan visi misinya. Kondisi ini didukung lagi dengan rampungnya pembangunan jalan permanen di tiga gunung ke jurusan Medan, Sumut, yang terlihat bagaikan jembatan gantung di sepanjang lereng gunung terpanjang di dunia.
Sementara Kadis PU Aceh Selatan Bahrumsyah menyebutkan dalam pengembangan kota pala ini, memerlukan peremajaan kembali dengan penataan revitalisasi kota lama, pengembangan kawasan tepi air perkotaan, perbukitan dan menciptakan sense of place sebagai kota tujuan.
Selain itu, mengintegrasikan fungsi perkotaan, komersial dan rekreasi dalam kawasan kota sebagai satu kesatuan yang saling mendukung, termasuk sektor budaya yang menghadirkan atraksi seni.
Kota Tapaktuan memiliki luas wilayah 92.680,1 Km2, berada pada lerengan 25-40 persen, terdiri dari mukim dan 15 gampong/desa dengan topografi bervariasi yakni 2 meter dari permukaan laut (mdpl) hingga 500 mdpl, beriklim tropis basah, suhu udara 28 – 34 derajat C dengan curah hujan 2.250 sampai 3.500 mm/tahun.
Dalam pengembangan tersebut, memiliki strategi guna mencapai misinya seperti perluasan wilayah kota, menambah fasilitas, sarana dan prasarana perdagangan serta peremajaan rukonya, menambah jalan dua jalur, penataan permukiman penduduk.
Dengan posisi yang strategis di pantai barat selatan Aceh itu, Kota Tapaktuan dapat dijadikan sebagai transit point, pengembangan home industri bisnis pala serta potensi perikanan laut juga dapat diandalkan menjadi industry kuliner.
Bupati: Keindahan Alam Kota Tapaktuan Melebihi Pulau Bali
Jumat, 19 Desember 2014 18:02 WIB