Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Rabu pagi, berada di jalur untuk menghentikan reli empat hari beruntun terseret jatuhnya saham tambang unggulan dan peningkatan kasus virus corona domestik memicu kekhawatiran penguncian di negara bagian Victoria.
Indeks acuan S&P/ASX 200 tergerus 0,23 persen menjadi diperdagangkan di 7.098,60 poin pada 00.24 GMT, mundur dari puncak penutupan dua minggu pada Selasa (25/5/2021). Indeks acuan ditutup 0,98 persen lebih tinggi di sesi sebelumnya.
Negara bagian Victoria terpadat kedua di Australia mencatat enam kasus baru COVID-19 pada Rabu, setelah orang yang terinfeksi termasuk di antara sekitar 23.400 orang yang menghadiri pertandingan sepak bola di Melbourne Cricket Ground selama akhir pekan.
Penambang kelas berat Aussie jatuh 0,9 persen karena peringatan China terhadap penimbunan dan spekulasi membuat pelaku pasar gelisah dan menekan harga bijih besi.
Tiga serangkat perusahaan pertambangan negara itu, BHP Group, Rio Tinto dan Fortescue Metals, semuanya merosot, masing-masing turun lebih dari 2,0 persen.
Saham-saham energi lokal terpangkas 1,0 persen, bahkan saat harga minyak bergerak lebih tinggi semalam. Kelasa berat sektor energi Worley Ltd turun 1,8 persen, diikuti oleh Beach Energy Ltd yang kehilangan 1,4 persen.
Sebaliknya, saham-saham emas melonjak 2,2 persen karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS tergelincir di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan moneternya yang akomodatif.
Penambang emas Chalice Mining Ltd memimpin kenaikan, melonjak 8,5 persen, diikuti oleh Tietto Minerals Ltd.
Di seberang Laut Tasman, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 12.358,90 poin, menjelang pengumuman kebijakan moneter kuartalan bank sentral hari ini.
Terseret saham pertambangan, Bursa Australia jatuh
Rabu, 26 Mei 2021 9:32 WIB