Banda Aceh (ANTARA) - Dokter spesialis anak Dr Eka Destianti mengimbau masyarakat melakukan skrining darah untuk mengetahui apakah membawa sifat thalassemia atau tidak, sehingga dapat menghindari kelahiran anak yang thalassemia.
"Kita menganjurkan kepada anak-anak muda yang ingin menikah untuk skrining darah terlebih dahulu. Karena dari hasil skrining nanti kita bisa lebih sadar untuk mengambil keputusan," kata dr Eka Destianti, di Banda Aceh, Selasa.
Hal itu disampaikan dr Eka Destianti pada talkshow thalassemia dan kebutuhan transfusi darah yang digelar Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Abbott dan Yayasan Darah untuk Aceh, di Banda Aceh.
Dr Eka mengatakan, secara ilmu pengetahuan kalau kedua pasangan sama-sama membawa sifat thalassemia, kemungkinan anak bisa lahir normal sebesar 25 persen, anak terkena thalasemia 25 persen, dan kemungkinan sebagai pembawa sifat 50 persen.
Para pegiat thalassemia, kata dr Eka, memiliki mimpi pada 2035 nanti tidak ada lagi kelahiran anak dengan thalasemia di Aceh.
"Untuk mewujudkan mimpi itu dibutuhkan kesadaran masyarakat dan partisipasi banyak pihak, terutama generasi muda yang belum menikah untuk melakukan skrining," ujarnya.
Dr Eka menyampaikan, ketika seseorang mengetahui kondisinya sebagai pembawa sifat, ia bisa membicarakan masa depan dengan pasangannya secara matang. Kesadaran ini diharapkan dapat menurunkan tingkat kelahiran anak dengan thalasemia.
"Yang paling penting itu skrining dulu, setelah itu kita pelan-pelan sampai akhirnya bisa kita rendahkan, yaitu nol kelahiran thalassemia," katanya.
Dr Eka menyebutkan, pada 2018 lalu, berdasarkan data yang dikumpulkan, terdapat sekitar 550 orang penyintas thalasemia di Aceh. Jumlah tersebut saat ini mengalami peningkatan, namun belum diketahui pasti berapa jumlahnya.
Menjadi penyintas thalasemia tidak mudah karena memiliki ketergantungan terhadap darah. Pasien biasanya menjalani transfusi darah setiap tiga minggu atau sebulan.
"Karena itu kita sangat berharap masyarakat dapat melakukan skrining darah, sehingga kita dapat mencegah thalasemia ini sejak awal," demikian dr Eka.
Untuk diketahui, Thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal.
Masyarakat Aceh diimbau skrining darah hindari kelahiran anak thalasemia
Selasa, 1 Maret 2022 16:54 WIB
Yang paling penting itu skrining dulu, setelah itu kita pelan-pelan sampai akhirnya bisa kita rendahkan, yaitu nol kelahiran thalassemia