Simeulue (ANTARA) - Kalangan petani di Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, mengaku resah dengan keberadaan burung Pipit yang setiap hari memakan padi mereka.
Bariyang (56), petani di Simeulue, Jumat, mengatakan serangan burung pipit yang memakan buah padi belum cukup umur panen terjadi setiap hari.
"Keberadaan burung Pipit pemakan biji padi sangat meresahkan," ujar Bariyang, yang juga menjadi ketua kelompok tani di daerah tersebut.
Menurut Bariyang, akibat banyaknya hama burung tersebut, padi petani banyak yang rusak dan tidak berisi, sehingga saat panen hasilnya sedikit.
"Hama burung ini sangat mengganggu petani, tanaman banyak rusak, dan padi tidak berisi," ujar Bariyang.
Senada diungkapkan petani lainnya, Samsuardi. Ia mengatakan keberadaan burung pipit sudah sangat meresahkan.
"Kami kesulitan memberantas hama burung pipit yang muncul setiap musim tanam hingga panen," kata Samsuardi.
Untuk mengusir burung pipit, kata dia, petani membuat orang-orangan. Namun, usaha itu tidak maksimal dan gangguan hama tersebut terus berlangsung.
"Kalau diusir dengan orang-orangan, hanya pergi sebentar lalu kembali lagi," ujar Samsuardi.
Ia berharap pemerintah daerah membantu petani terkait hama burung pipit tersebut. Jika terus dibiarkan, bisa-bisa petani setiap tahun gagal panen dan produksi padi tidak maksimal.
"Semoga pihak terkait mencarikan solusi untuk memberantas hama ini," harap Samsuardi.
Petani resahkan hama burung pipit
Jumat, 24 Juni 2022 18:43 WIB