Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Ketua I DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Aceh Muhajir menyatakan bahwa wisatawan mancanegara yang lebih sering menggunakan jasa pramuwisata Aceh selama ini dari negeri jiran Malaysia.
"Selama ini andalan kita memang wisatawan dari Malaysia, karena mereka yang paling banyak menggunakan jasa pramuwisata kita," kata Muhajir, di Banda Aceh, Selasa.
Muhajir menyampaikan, kondisi tersebut dirasakan sebelum pandemi COVID-19 melanda, namun saat virus corona menyebar selama dua tahun ini mereka tidak lagi menerima orderan pendampingan tersebut.
Hal itu karena adanya pembatasan penerbangan dari luar negeri ke Aceh. Bahkan, angka kunjungan wisatawan mancanegara terbilang tidak ada sama sekali selama dua tahun ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pada 2019 (sebelum COVID-19), kunjungan wisman terbanyak berasal dari Malaysia yakni mencapai 19.642 orang, kemudian Inggris 3.075, Amerika Serikat 1.373, Jerman 1.189 orang dan dari berbagai negara lainnya.
"Wisatawan mancanegara terbesar ke Aceh itu dari Malaysia. Kalau ada event itu sekali turun pramuwisata kita bisa sampai 10 orang untuk memandu," ujarnya.
Muhajir menuturkan, karena tidak adanya penerbangan dari Malaysia, mereka sudah sangat jarang menerima permintaan memandu. Mengingat wisatawan nusantara jarang menggunakan jasa mereka.
"Karena itu kita berharap penerbangan dari Kuala Lumpur ke Aceh dibuka kembali seperti biasanya, apalagi agen di sana juga sudah menunggu untuk masuk ke Aceh," katanya.
Muhajir menuturkan, selama ini wisatawan nusantara sangat sedikit yang menggunakan jasa pramuwisata Aceh, dan kondisi bisa menyebabkan kekurangan informasi hingga terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu sebanyak tiga wisatawan pelajar dari Sumatera Utara meninggal tenggelam di pantai Lampuuk Aceh Besar. Setelah ditelusuri ternyata mereka tidak menggunakan jasa pramuwisata. Sehingga informasi titik berbahaya tidak tersampaikan.
"Maka kita harap ada regulasi yang mewajibkan rombongan wisatawan luar Aceh menggunakan tenaga lokal kita, sehingga informasinya maksimal dan bisa menjaga keselamatan mereka dari titik yang berbahaya," demikian Muhajir.
Wisatawan dari Malaysia jadi andalan pramuwisata di Aceh
Selasa, 19 Juli 2022 16:56 WIB