Banda Aceh (ANTARA) - Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Perwakilan Indonesia mengingatkan para pengungsi etnis Rohingya di Aceh agar tidak kabur dan melanjutkan perjalanan secara tidak resmi untuk mencegah potensi perdagangan manusia.
Senior Communications Assistant UNHCR Indonesia Muhammad Yanuar Farhanditya, di Banda Aceh, Kamis, mengatakan pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan pihak otoritas setempat untuk meningkatkan penjagaan keamanan di tempat penampungan pengungsi Rohingya untuk mencegah mereka kabur.
"Selain itu, kami juga memberikan edukasi tentang risiko perdagangan dan penyelundupan manusia kepada pengungsi apabila mereka melanjutkan perjalanan secara tidak resmi," kata Yanuar.
Baca juga: 21 orang etnis Rohingya di Aceh Barat Daya tanpa paspor, Imigrasi: hanya ada kartu UNHCR
Hal itu disampaikan Yanuar menanggapi 12 pengungsi etnis Rohingya yang kabur dari UPTD Dinas Sosial Aceh di Ladong beberapa waktu lalu, dan ditangkap aparat keamanan saat hendak berangkat ke Medan, Sumatera Utara.
"Sebanyak 12 pengungsi Rohingya yang kabur ini telah dikembalikan ke UPTD Dinas Sosial Aceh di Ladong," katanya.
Menurut Yanuar, ketika pihaknya menerima laporan tentang adanya pengungsi Rohingya yang ditangkap pihak keamanan, maka pihaknya langsung berkoordinasi untuk memastikan bahwa hak asai manusia para pengungsi itu tetap dihormati.
"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa hak asasi manusia mereka dihormati dan mereka tetap memperoleh akses untuk perlindungan dan mencari suaka," ujarnya.
Baca juga: Warga Abdya amankan seorang imigran rohingya tertidur di masjid
UNHCR ingatkan pengungsi rohingya di Aceh agar tidak kabur, rawan perdagangan manusia
Kamis, 23 Maret 2023 17:29 WIB