Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Aceh mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah kondisi musim kemarau di wilayah paling barat Indonesia itu.
"Potensi karhutla masih tinggi di wilayah Aceh. Yang pertama suhu di wilayah Aceh lebih tinggi, jadi biasanya kalau April suhu normal 32-33 derajat celsius, ini lebih tinggi sedikit, dengan suhu maksimum mencapai 34 derajat celsius," kata Kata Forecaster (prakirawan) BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Anang Heriyanto di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan, prakiraan cuaca di wilayah Aceh dalam tiga hari ke depan cenderung cerah berawan. Namun, ada juga sebagian wilayah yang terdapat awan konvektif sehingga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Baca juga: BMKG sebut Aceh diprakirakan hujan lebat
Seperti hari ini, kata dia, hujan berpotensi mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat dan daerah kepulauan Kabupaten Simeulue. Namun, mulai (16/4) besok dan beberapa hari ke depan intensitas hujan cenderung ringan dan didominasi cerah berawan.
"Untuk Provinsi Aceh yang perlu diwaspadai itu, ya, titik panas atau titik api untuk beberapa hari ke depan, karena suhunya tinggi dan juga kelembaban rendah," katanya.
Titik panas ini berpotensi muncul di semua daerah di Aceh. Seperti kemarin, kata dia, satu titik panas terpantau di Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat dan satu titik di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, dengan tingkat kepercayaan sedang.
"Wilayah timur juga sama, pantauan satelit saat ini secara realtime didominasi cuaca cerah berawan hari ini, begitu juga satu hingga tiga hari ke depan," katanya.
Baca juga: 5,5 hektare lahan terbakar di Trumon Aceh Selatan, sampai malam belum padam
Selain itu, untuk gelombang laut, kata Anang, prakiraan kondisi gelombang laut di wilayah Aceh relatif kondusif dalam beberapa hari ke depan.
Tetapi, kondisi gelombang laut tampak terlihat meningkat di wilayah perairan samudera hindia, sementara di wilayah utara dan timur Aceh dan penyeberangan ke Sabang, tinggi gelombang hanya 50 centimeter hingga maksimum 1,5 meter dan ini masih kategori normal.
"Yang perlu waspadai sekitar wilayah utara Sabang, perairan barat selatan, Samudera Hindia barat Aceh, dan sebagian daerah penyeberangan ke Simeulue, tinggi gelombang maksimum 2,5 meter bahkan bisa lebih," katanya.*
Baca juga: Puluhan calon Manggala Agni ikut pelatihan pemadaman kebakaran hutan di Aceh