Banda Aceh (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh menyatakan siap mendukung investasi diberbagai sektor di provinsi itu lewat kehandalan dan ketersediaan energi yang dimiliki perusahaan tersebut.
“Insya Allah kami siap mendukung investasi di Aceh, di mana energi yang tersedia sangat cukup untuk mendukung kehadiran industr idiberbagai sektor ekonomi khususnya hilirisasi pertanian,” kata General Manager PT PLN UID Aceh Parulian Noviandri di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela kegiatan halal bihalal 1444 Hijriah FK BUMN Aceh bertajuk sinergi dan kolaborasi BUMN Aceh untuk menggerakkan ekonomi Aceh dan Indonesia. Kegiatan halal bihalal tersebut turut dihadiri Ketua Dewan Pembina FKBUMN Rony Widijarto P, Ketua FK BUMn Aceh T Fauzan dan pimpinan BUMN di Aceh.
Ia menjelaskan sistem kelistrikan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu khususnya saat ini sangat cukup dan memiliki cadangan daya dalam mendukung kehadiran investasi di Tanah Rencong.
Ia menyebutkan total daya mampu saat ini yang berasal dari pembangkit yang ada di seluruh Aceh yakni sebesar 601,8 MW dengan beban puncak mencapai 500,3 MW atau surplus 101,5 MW.
Ia mengatakan pada tahun 2023 sampai 2024 PLN UID Aceh akan mendapat tambahan daya yakni mencapai 488 MW yang bersumber dari PLTU Nagan Raya 3 dan 4 dan akan masuk juga dari pembangkit Peusangan I sebesar 43 MW dana Peusangan II 45 MW.
“Insya Allah daya yang tersedia tersebut sangat cukup dan PLN UID Aceh terus meningkatkan kehandalan dalam upaya mendukung hadirnya investasi yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan untuk potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di provinsi itu dengan total kapasitas pembangkitan EBT di Provinsi Aceh saat ini mencapai 19,62 MW dan potensi yang ada sebesar 188 MW.
Baca juga: Potensi EBT di Aceh sebesar 188 MW, begini penjelasan PLN