Banda Aceh (ANTARA) - Anggota DPRK Banda Aceh Musriadi meminta dan menagih janji pemerintah kota setempat untuk membenahi atau menata ulang kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng Banda Aceh karena sudah semrawut dan rawan terjadinya kecelakaan lalulintas.
"Simpang Tujuh sangat semrawut, dan sering terjadi kemacetan hingga kecelakaan setiap pagi sampai sore. Tahun berganti tahun, keadaan masih saja seperti ini," kata Musriadi, di Banda Aceh, Minggu.
Musriadi mengatakan, masyarakat di Kecamatan Ulee Kareng terus mempertanyakan dan menagih janji Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh yang terus disampaikan segera menata kawasan Simpang Tujuh tersebut.
Baca juga: Legislator Nagan Raya Aceh hormati aspirasi warga tolak tambang emas
Kata Musriadi, Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq bersama pejabat terkait sudah melakukan pertemuan membahas kemacetan arus lalu lintas yang terjadi selama 18 tahun pasca tsunami itu.
Pada Oktober 2022, kata Musriadi, Pj Wali Kota Bakri Siddiq bersama sejumlah pejabat turun langsung meninjau kondisi Simpang Tujuh. Setelah itu kemudian tercetus rencana pengembangan serta penataan ulang kawasan tersebut.
"Namun, sampai dengan hari ini belum ada penanganan serius baik dari Pemerintah Banda Aceh," ujarnya.
DPRK tagih janji Bakri Siddiq benahi Simpang Tujuh Ulee Kareng
Minggu, 28 Mei 2023 15:17 WIB