Untuk diketahui, tahun ini peringatan hari santri nasional mengangkat tema ‘Jihad Santri Jayakan Negeri.” kata Bustami, jihad yang dimaksud bukanlah pertempuran fisik mengangkat senjata, melainkan semangat perjuangan intelektual dalam membantu umat menyelesaikan problematika kehidupan.
“Tema ini merupakan bentuk pengakuan terhadap santri sebagai pahlawan pendidikan yang berjuang melawan kebodohan, di zaman yang penuh dengan tantangan dan kompleksnya permasalahan ini,” katanya.
Dalam amanatnya, Sekda mengajak para pimpinan dayah dan santri untuk selalu bersyukur, karena hingga saat ini terus menjadi garda terdepan dalam jihad intelektual melawan ketidakpahaman, kebodohan dan ketertinggalan.
Karena dalam tradisi islam, jihad intelektual adalah cara untuk membela nilai-nilai keadilan, perdamaian, dan pengetahuan.
Santri, lanjut dia, dengan kitab sebagai senjata dan pena sebagai tongkat kebijaksanaan, adalah teladan dalam menjalani jihad ini. Di mana mereka terus memperdalam ilmu dan menyebarkan cahaya pengetahuan ke berbagai penjuru dunia.
Sebab itu, dalam peringatan hari santri nasional di Aceh tahun ini, Pemerintah Aceh mengajak semua santri untuk tetap menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI, menghormati Pancasila, UUD 1945 dan mengamalkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“Jadilah pelopor perdamaian dan keadilan, karena santri adalah harapan yang menyinari masa depan bangsa ini," demikian Bustami Hamzah.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Besar ajak santri jadi contoh teladan di tengah masyarakat