Blangpidie (ANTARA Aceh) - Komandan Kodim/0110 Aceh Barat Daya (Abdya), Letkol Inf Puji Hartono mengajak insan pers untuk sama-sama memajukan daerah melalui pemberitaan, baik dari segi agama, ekonomi, maupun wisata.
"Abdya memiliki banyak potensi ekonomi yang perlu dieksplor dan di ekpos ke publik, baik sektor pertanian maupun sektor wisata yang selama ini kurang diperhatikan," katanya di sela-sela acara kopi morning dengan wartawan di Blangpidie, Rabu.
Kopi morning antara TNI dengan insan pers tersebut berlangsung di aula Makodim setempat dihadiri puluhan jurnalis lokal yang bertugas di Kabupaten Abdya, baik wartawan dari media cetak, media elekronik maupun dari media online.
Puji mengatakan, Kabupaten Abdya itu memiliki sebuah pulau kecil dengan luas sekitar satu hektare. Pulau yang berada di Samudera Hindia yang jaraknya sekitar 3 mil dari daratan Pantai Jilbat tersebut memiliki kekayaan alam bawah laut melimpah.
Selain kekayaan alam bawah laut, di kawasan Pulau Gosong tersebut juga sangat cocok untuk penyelam, karena terdapat sajian terumbu karang dan keanekaragaman ikan hias yang begitu menabjubkan, bahkan pada dasar kedalamannya ditemukan jenis ikan langka di dunia.
"Selama ini tempat wisata Pulau Gosong itu terkesan kurang diperhatikan, padahal jika dikembangkan tentu pendapatan asli daerah (PAD) akan bertambah. Jadi, kedepan kita akan mencoba memberikan masukan kepada bupati terpilih untuk memajukan tempat wisata itu, siapapun bupatinya," ujarnya.
Selain tempat wisata, Puji juga mengajak rekan pers untuk memajukan sektor pertanian tanaman pangan, karena hampir 75 persen masyarakat yang bermukim di 150 desa dalam sembilan kecamatan berprofesi sebagai petani sawah.
Petani sawah di pedesaan dalam melaksanakan program tanam padi serentak untuk menyukseskan program swasembada pangan nasional setiap tahun berjalan baik dan memiliki hasil produksi rata-rata diatas standar nasional bahkan hasil panen MT rendengan ini mencapai 8,2 ton per hektare.
"Ke depan saya mengajak petani dan pemerintah daerah untuk menanam padi jenis varietas Sigupai. Varietas lokal Abdya ini memiliki aroma yang wangi. Kemudian masa panennya pun tidak terlalu lama sebagaimana yang telah dipraktekkan TNI pada musim tanam rendengan lalu," katanya.
Pada MT rendengan lalu, Dandim Abdya mengembangkan demplot padi Sigupai di kawasan Desa Ladang, Kecamatan Susoh. Demplot yang dikembangkan oleh Puji Hartono tersebut merupakan contoh yang akan diikuti para petani, supaya padi Sigupai tersebut menjadi ikon Abdya dan tidak dimiliki daerah lain.
"Saya juga mengajak rekan-rekan media untuk sama-sama mengawasi warga negara asing (WNA) yang masuk ke kabupaten ini, sehingga keamanan di Tanah Air tercinta ini bisa terjaga dengan baik, aman dan sejahtera," ujarnya.
Di sektor keagamaan, Puji juga menyentil persoalan hangatnya isu bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI) di Tanah Air yang belakangan ini semakin marak munculnya atribut palu arit yang dapat membahayakan keutuhan NKRI.
"PKI itu sudah jelas tidak beragama. Siapapun tokoh PKI mengatakan agama sebagai penghambat pembangunan. Maka dari itu yang akan dihancurkan pertama adalah agama. Jadi, ini perlu kita antisipasi bersama demi terjaganya aqidah generasi bangsa untuk masa depan," demikian Puji Hartono.