Sementara itu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Tjahjono menyebut dukungan pemerintah, BI, dan perbankan pada SCE merupakan bentuk keberpihakan pada UMKM Indonesia.
AS merupakan pasar terbesar kopi Indonesia dengan banyak potensi yang masih perlu diraih, sehingga pameran ini kiranya dapat mendatangkan mitra-mitra potensial baru bagi kopi Indonesia.
Atase Perdagangan Washington DC Ranitya Kusumadewi menyampaikan bahwa pesatnya perkembangan industri kopi di AS dan global mengharuskan Indonesia untuk lebih memperkuat branding Indonesia sebagai negara penghasil berbagai biji kopi spesialti yang memiliki cita rasa dan kualitas yang tinggi.
Untuk itu, dalam mempersiapkan partisipasi Indonesia pada SCE tahun ini, telah dilakukan proses kurasi yang memperhatikan berbagai aspek, diantaranya kualitas kopi yang memenuhi kriteria kopi spesialti, aspek pelacakan dan keberlanjutan, serta sertifikasi.
Paviliun Indonesia menghadirkan kopi Indonesia dari beragam sumber diantaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Gayo, Kintamani, Temanggung, Toraja, Maindailing, dan Lampung.
Sementara itu, peserta terdiri dari Catur Coffee, Gravfarm, Ulubelu Coffee, Ataly Coffee, Ephraim Coffee, Java Halu Coffee, Tanamera Coffee, Opal Coffee, Caldera Coffee, Javanese Coffee, dan Indonesia House of Bean (IHOB).
Selama pameran, para peserta mempromosikan kopi terbaik kepada para mitra potensial, dan membahas berbagai peluang kerja sama dan transaksi yang dapat dilakukan.
Baca juga: Pengusaha Aceh Tengah ekspor kopi ke 15 negara
Selain itu, Indonesia juga mengirimkan perwakilan untuk mengikuti kejuaraan World Brewers Cup 2024 atas nama Ryan Wibawa dan World Cup Tasters Championship 2024 atas nama Rifky Maulana.
Java Halu Coffee, salah satu peserta SCE mengatakan bahwa terdapat banyak calon pembeli potensial yang menyampaikan ketertarikannya pada kopi Indonesia, termasuk Intelligentsia, salah satu roastery terbesar di kawasan Midwest, AS.
Salah satu pengunjung yaitu Blue Bottle Coffee menyampaikan bahwa kopi spesialti Indonesia sudah jauh berkembang selama beberapa tahun terakhir, dimana proses produksi yang sudah lebih baik telah menghasilkan berbagai kopi berkualitas tinggi.
Pengunjung juga menunjukkan ketertarikan dan apresiasi atas kopi Indonesia yang memiliki beragam origin.
Pameran SCE setiap tahunnya dihadiri oleh sekitar 14.000 pengunjung dari berbagai kalangan di industri kopi. SCE mempertemukan pemain kunci seperti produsen, pembeli, penggilingan, pengemas, dan lain-lain.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kopi Indonesia memikat pengunjung pameran di Chicago AS