Pihaknya melakukan peningkatan kualitas kemasan tersebut melalui Rumah Kemasan Aceh (RKA), dengan tujuan dengan kemasan setiap produk menjadi lebih bagus, sehingga pembeli akan yakin terhadap setiap produk UMKM yang dijual.
“Kita mengimbau UMKM baru di Aceh, wirausaha baru, untuk berkolaborasi dengan Disperindag melalui RKA untuk meningkatkan kualitas kemasan sehinga mendapat nilai tambah yang lebih bagus,” ujarnya.
Ia menambahkan, para pelaku UMKM bisa mendapatkan harga yang murah saat membuat kemasan melalui RKA, mengingat RKA merupakan milik pemerintah dan salah satu upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas produk UMKM Aceh.
Di samping itu, kata dia, Disperindag juga memiliki Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) untuk menguji mutu setiap produk UMKM, sehingga ini akan sangat membantu UMKM dalam rangka meningkatkan daya saing.
Baca: Pemkot tingkatkan kualitas kemasan bagi produk UMKM di Lhokseumawe
“Ini dalam rangka menambah nilai tambahnya, sehingga akan nampak produk yang berkualitas, kemasan bagus, higienis, sehingga bisa dinikmati dan orang yakni bahwa produk Aceh itu bernilai kesehatan yang bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Aceh Rony Widijarto meminta agar UMKM di Aceh untuk terus terbiasa dengan transaksi pembayaran secara digitalisasi, salah satunya melalui QRIS.
Karena, pembayaran dengan sistem digital tersebut akan mempermudah transaksi dari setiap pengunjung PON XXI saat berbelanja di Aceh, baik atlet, ofisial, dan para pendukung lainnya.
“Ini momentum percepatan sistem pembayaran digitalisasi, ini menjadi harus disiapkan untuk kemudahan,” katanya.
Baca: Bea Cukai promosikan produk UMKM di Aceh
Disperindag minta pelaku UMKM bersiap sambut tamu PON XXI
Selasa, 21 Mei 2024 17:12 WIB