Singkil (ANTARA Aceh) - Tokoh masyarakat dan ulama memutuskan Rumah adat yang berada di Desa Pasar, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, diberi nama "Sapo Bellen Sinanggel".
Keputusan bersama puluhan Imeum Mukim, tokoh adat, ulama dan cendikiawan itu dalam acara dialog interaktif yang diselenggarakan oleh Sekertariat Majelis Adat Aceh(MAA) Kabupaten Aceh Singkil di pelataran Rumah adat tersebut, Kamis.
Ketua MAA Aceh Singkil Ustadz H Roesman Hasmy mengatakan, Alhamdulillah pemberian nama rumah adat Singkil berjalan lancar dan semua pihak menerima.
"Rumah adat Singkil yang selesai dibangun awal 2017 dengan model berlantai satu ketinggian 3,5 meter lantai dari tanah bernama Sapo Belend Sinanggel," ujarnya.
Sapo Belend Sinanggel diambil dari bahasa Kampung Singkil salah satu suku di Aceh Singkil yang berarti Rumah besar tempat berkumpul untuk bermusyawarah.
Dikatakannya, Rumah adat Sapo Belend Sinanggel adalah rumah adat pertama Kabupaten Aceh Singkil yang berfungsi untuk menjejakkan profil adat budaya Aceh Singkil.
"Para peserta dialog sengaja diundang 75 orang dalam proses penguatan Imeum Mukim di setiap Wilayah Kecamatan dan pedesaan dengan menghadirkan sejumlah nara sumber yakni pihak MAA Provinsi," ujar Roesman.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait rumah adat yang dibangun di Jalan Bahari Pulau Sarok, dekat Pendopo Bupati itu bukan rumah adat dan tidak ada sangkut paut karena itu rumah adat milik pribadi.
Tiga nara sumber yang didatangkan sebagai penguatan dan pencerahan yakni tokoh masyarakat dan penulis Aceh Singkil Muadz Vohri, Ketua MAA Provinsi Aceh Badruzzaman Ismail SH MHum, dan Nurdin AR, Ketua Bidang Pengkajian Pendidikan MAA yang digelar selama dua hari 6-7 September 2017.
Sebelum pemberian penyandangan nama Rumah adat ada sembilan nama sebelumnya didaftarkan yakni Sapo Belend Sinanggl, Sapo adat Singkil, Sapo adat Mepeukat, Sapo adat Mekhembuk, Sapo Belend adat Bekas Mepeukat-Meupekat, Sapo Belend Adat Bekas Mepekat, Sapo Belen adat Singkil, Sapo Mepeukat Adat Singkil, dan Sapo Adat Aceh Singkil.
Namun kemudian akhirnya penyandangan nama rumah adat Singkil akhirnya jatuh pada nama "Sapo Belend Sinanggel" karena suara peserta cukup banyak mengena pada nama tersebut.