Banda Aceh (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan layanan kesehatan gratis kepada kelompok disabilitas di Banda Aceh.
“Kegiatan pengabdian bagi penyandang disabilitas ini sebagai langkah awal pengabdian masyarakat yang inklusif,” kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan kemitraan FK USK, Dr Rina Suryani Oktari di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan kegiatan bakti sosial tersebut sejalan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Fakultas Kedokteran dan UPT Kementerian Sosial RI Sentra Darussa’adah, untuk memperkuat kolaborasi dalam mendukung kesejahteraan dan pemberdayaan kelompok rentan dan berkebutuhan khusus, melalui pendekatan kesehatan yang komprehensif.
Ia mengatakan lewat kegiatan pengabdian masyarakat berbasis inklusif tersebut civitas akademika tidak hanya telah mendukung komitmen fakultas dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi, tetapi juga berperan aktif sebagai agen perubahan (Agent of Change) di dalam masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut turut diberikan edukasi mengenai pola hidup sehat untuk mencegah penyakit kronis, seperti menjaga keseimbangan nutrisi, aktivitas fisik yang sesuai, dan manajemen stres dengan baik.
Kemudian sosialisasi mengenai kesehatan seksual, yang mencakup pemahaman mengenai hak-hak kesehatan reproduksi, serta pencegahan penyakit infeksi menular seksual.
pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan dasar seperti pemeriksaan tanda vital, serta kegiatan diskusi interaktif yang melibatkan penyandang disabilitas dan dokter spesialis.
“Kami berharap lewat kegiatan ini dapat meningkatkan empati dan pemahaman yang mendalam bagi kelompok disabilitas maupun masyarakat sekitar, akan pentingnya menangkis mitos maupun stigma negatif pada kelompok rentan dan berkebutuhan khusus ini," katanya.
Ketua PPDI Aceh Hamdani mengatakan kegiatan tersebut dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap inklusivitas disabilitas, sebagai salah satu upaya membangun masyarakat yang lebih peduli dan responsif terhadap kebutuhan individu dengan keterbatasan.
"Kami berharap lewat kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru tentang pentingnya dukungan sosial dan kesehatan yang inklusif, sehingga semua orang memiliki kesempatan yang setara dalam lingkungan sosial maupun layanan kesehatan," kata Hamdani.
Baca juga: 491 mahasiswa terima beasiswa rumah Amal USK