Meulaboh (ANTARA Aceh) - Gerakan masyarakat pemuda Aceh peduli Rohingya (Gempar) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, menyudahi penggalangan dana kemanusiaan untuk muslim Rohingya, karena akan segera menyalurkan bantuan itu.
Koordinator Gempar, Nasdalamun di Meulaboh, Kamis mengatakan, aksi kemanusiaan telah mereka lakukan selama 15 hari penuh, terhitung sejak tanggal 13 hingga 27 September 2017, dengan dana terkumpul berjumlah Rp30 juta lebih.
"Selain uang tunai Rp30 juta lebih, juga ada pakaian baru dan pakaian bekas yang akan kami salurkan. Rencanannya disalurkan lewat organisasi Aksi Cepat Tangap Provinsi Aceh yang akan turun menjemput ke mari," sebutnya.
Perkumpulan organisasi mahasiswa dan masyarakat serta LSM di Kabupaten Aceh Barat itu, selama ini bertahan di bawah tenda yang mereka dirikan di pingir jalan lintas Meulaboh-Banda Aceh, tepatnya di depan Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh.
Meskipun sudah tidak lagi turun ke jalan-jalan dan mendatangi rumah ke rumah, namun Gempar masih menerima sumbangan masyarakat, tidak mesti di posko induk, sebab ada alamat pengurus yang bisa didatangi, merekapun siap untuk menjemput.
Nasdalamun menuturkan, bantuan kemanusian yang mereka kirimkan lewat Pemerintah Indonesia tersebut untuk meringankan beban tragedi kemanusiaan Muslim Rohingya di Provinsi Rakhine, Myanmar Utara, tempat tinggal pengungsi Rohingya saat ini.
"Kami masih menerima hingga Minggu (1/10) malam, sebab esoknya Senin akan dserahkan kepada ACT di halaman Masjid Agung. Jumlahnya memang tidak begitu besar, tapi kepedulian kita terhadap mereka itu yang perlu ditunjukkan," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, selama ini muda-mudi Aceh turun ke jalan dan berdiri di persimpangan lampu rambu lalu lintas, mereka menadahkan dus kepada setiap pengguna jalan memintakan uang sumbangan semampunya.
Sebagian lain juga mendatangi pertokoan, pasar, bahkan lembaga dan instansi pemerintah di daerah setempat, bukan hanya dari masyarakat Aceh beragama muslim, yang non muslimpun, ikut memberi sumbangan melalui organisasi mereka itu.
Sikap kemanusiaan masyarakat daerah berjuluk "Bumi Teuku Umar" tersebut nampak nyata, selain melakukan aksi kemanusiaan lewat penggalangan dana, masyarakat bersama Pemerintah Daerah juga mengadakan kegiatan spritual keagamaan.
"Kita percaya kepada ACT ini bisa menyalurkan bantuan tersebut. Pemerintah Indonesia selama ini juga terus mengumpulkan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan meringankan beban Muslim Rohingya," katanya menambahkan.