Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Sejumlah kelompok petani di Aceh mengaku terpaksa menjual dengan harga murah, setiap kali menerima bantuan bibit pemerintah di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh.
"Kualitas bibit pertanian diberikan pemerintah, kualitasnya sangat rendah," ucap Abdurrahman (55), ketua kelompok tani di Babussalam melalui sambungan telepon dari Aceh Tenggara, Kamis.
Padahal, lanjutnya, berkualitas atau tidaknya bantuan bibit tersebut baru diketahui ketika ditanam, seperti bibit jagung dengan waktu selama tiga bulan untuk sekali panen.
Seperti, ia mencontohkan, bantuan bibit jangung terakhir kali diterima kelompok taninya lewat Dinas Pertanian setempat di tahun 2016. Namun, hasil panen jagung pipilan merosot tajam.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Aceh Tenggara menyebut, luas tanaman pangan jenis jagung sekitar 16.679 hektare dan mampu memproduksi total 220 ribu ton per tahun.
"Sebagai petani, kita tak mau korbankan tiga bulan demi hasil panen jagung merosot. Belum lagi harga jualnya. Secara langsung, bantauan bibit itu merugikan kita," tegasnya.
Aman Wulan (45), ketua kelompok tani setempat lain, mengatakan, bantuan semula diharapkan bisa mensejahterakan petani di Aceh Tenggara, malah sebaliknya yakni merugikan.
Ia mengaku, tahun lalu kelompok taninya menerima bantuan bibit jagung bermerk "Biji 2" dari pemerintah. Setelah di tanam, ternyata tidak memiliki kualitas dan hasil produksi anjlok.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Aceh Tenggara merupakan kabupaten nomor lima berhasil mengentaskan kemiskinan di Aceh, karena merupakan sentra produksi jagung, dalam satu hektare sanggup memproduksi 7,2 ton.
"Tongkol jagung, hanya sebesar dua sampai tiga jari. Hasil panen tidak sesuai dengan biaya yang kami keluarkan, karena pemerintah cuma bantu bibit saja," terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Ramli Desky tahun lalu telah menyerahkan, bantuan bibit jagung benih P-35 hibrida tahun anggaran APBN 2017 sebanyak 4.875 kilogram.
Ia menyebut, bantuan bibit jagung tersebut berisi dalam 243 kotak dengan masing-masing kotak terdiri dari 15 kilogram.
Bibit jagung ini, merupakan bentuk perhatian pemerintah diperuntukan bagi petani di Aceh Tenggara. Bagi warga yang mendapatkan kesulitan, dapat teratasi dengan adanya bantuan ini, sebutnya.
Petani Aceh terpaksa jual bibit bantuan pemerintah
Kamis, 19 April 2018 21:19 WIB