Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Kontingen voli putri asal Kota Banda Aceh mengaku kecewa terhadap Panitia Pelaksana Pekan Olahraga Aceh (PORA) Aceh Besar karena tidak menindaklanjuti protes yang dilayangkan terkait pelibatan atlet yang tidak berdomisili di Aceh.
"Kami sudah melayangkan surat keberatan terkait adanya atlet yang tidak berdomisili di Aceh kepada ketua PP PORA Aceh Besar serta melampirkan bukti identitas bukan domisili di Aceh," kata Pengurus Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Banda Aceh, Vera di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan KONI Aceh juga telah mengeluarkan surat keabsahan atlet PORA ke-13 yang menyatakan diskualifikasi terhadap atlet voli putri yang bukan domisili dari Aceh tersebut.
"Pemalsuan identitas sebenarnya bisa dilaporkan, tapi kami hanya ingin pertandingan tersebut diulang kembali," kata Vera.
Ia mengatakan setelah surat tersebut diterbitkan KONI Aceh, pihaknya sempat duduk dengan tehcnical delegate dan mereka berjanji akan melaksanakan keputusan KONI tersebut.
"Mereka menyatakan tidak akan melibatkan pemain yang terindikasi bukan domisili di Aceh pada partai semifinal dan ternyata mereka tetap mengikut sertakan pemain asal Medan tersebut dalam pertandingan," katanya.
Pihaknya mengatakan sesuai buku panduan pertandingan yang diperoleh oleh Kontingen Kota Banda Aceh, atlet bola voli berdomisili di Provinsi Aceh, seharusnya jika terbukti adanya pemalsuan maka dapat dilakukan diskualifikasi terhadap kontingen tersebut.
"Kami kecewa terhadap keberatan yang dilayangkan tersebut tidak ditindaklanjuti sehingga dapat menafsirkan permainan ini tidak adil," katanya.
Ia menambahkan surat protes yang dilayangkan tersebut merupakan bagian agar atlet yang akan bersaing pada tingkat selanjutnya tersebut benar-benar merupakan asli putra-putri daerah dan tidak akan menjadi masalah pada iven selanjutnya.
PBVSI Banda Aceh kecewa terhadap Panitia Pelaksana PORA
Minggu, 25 November 2018 13:00 WIB