Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Banjir bandang menerjang tiga desa di Kabupaten Aceh Tenggara mengakibatkan 20 rumah rusak berat, dua jembatan tersumbat material banjir, dan satu masjid hanyut.
"Banjir bandang lagi di Aceh Tenggara (30/11), dan kali ini tiga desa, yakni Natam Baru, Kayu Metangur, dan Natam Lama di Kecamatan Badar," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Sabtu.
Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di tiga kecamatan, yakni Ketambe, Badar, Lauser di Aceh Tenggara, Sabtu (24/11) dan Senin (26/11).
Kedua bencana itu telah merusak 60 rumah, satu jembatan, dan jalan lintas nasional hingga menyebabkan 1.225 warga terdampak, serta 216 jiwa atau 47 keluarga terpaksa mengungsi.
Dadek merinci total 20 rumah yang rusak, 17 unit di antaranya di Natam Baru, berikut masjid, satu jembatan, dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Menderung tertimbun material banjir.
Di Kayu Metangur tiga rumah hanyut terbawa air dan di Natam Lama terdapat satu? jembatan sepanjang 40 meter tersumbat material banjir.
Sedikitnya 52 keluarga yang merupakan warga Dusun Lawe Menderung, Kecamatan Natam Baru mengungsi ke Madrasah Tsanawiyah Darul Hasanah di desa setempat.
Ia menjelaskan banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Aceh Tenggara terjadi akibat hujan dengan intensitas lebat secara terus menerus dalam sepekan terakhir.
"Alat berat sudah kita turunkan dan sedang melakukan pembersihan di areal jembatan Sungai Menderung dan badan jalan. Selain itu, kita juga sudah mendirikan tenda pengungsi dan berkoordinasi untuk mendirikan dapur umum," tutur Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan secara umum wilayah Aceh telah masuk puncak musim hujan hingga awal 2019.
"Wilayah di Aceh telah memasuki musim penghujan. Mulai November, sampai Januari 2019," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang Zakaria Ahmad.