Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) akan membangun fasilitas "docking" atau pengedockan untuk kapal layar standar internasionai di Sabang.
"Kedeputian teknis sudah merancang itu, malah kita sudah mendesain tempat docking untuk kapal layar di Sabang," kata Kepala BPKS Sayid Fadil di Banda Aceh, Jumat.
Pembangunan tempat pengedockan kapal layar di Sabang katanya, sedang didiskusikan dengan para pihak agar fasilitas yang dibangun di area pelabuhan CT1 BPKS sesuai dengan standar internasional.
"Ya, ujung-ujungnya nanti sumber anggaranya dari mana, karena pembangunan fasilitas docking itu juga membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan kami berharap dukungan para pihak," ucap Kepala BPKS Sabang.
Kepala Unit Kepelabuhanan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Zulkarnaini Abdullah menyatakan, sebanyak 40 kapal yacht telah berkunjung ke Sabang, empat di antaranya kapal pesiar.
"Syukur Alhamdulillah kunjungan kapal yacht terus meningkat ke Sabang, Januari hingga Oktober ?2018 sebanyak 40 kapal yacht sudah datang ke Sabang dengan tujuan berwisata," katanya.
Pada Sabtu, 3 Juni 2017 kapal layar berbendera Perancis terdampar di perairan Sabang dan diketahui kapal milik tersebut peserta Sabang Marine Festival yang dinahkodai Patrick Fournet.
"Kapal saya belum sudah lama belum diperbaiki karena tidak ada fasilitas docking di Sabang," kata Nahkoda kapal layar berbendera Perancis, Patrick Fournet tiga bulan setelah kapalnya terdampar di Sabang.
Selanjutnya, Minggu 13 Januari 2018 Kapal layar Elysion ini berbendera Thailand terdampar di Pantai Mata Ie, Gampong/Desa Ujong Kareung, Kota Sabang, Provinsi Aceh.
Kemudian, kapal layar tanpa dokumen itu terombang-ambing di bibir pantai Mata Ie hingga tiga hari dan berakhir hancur dihantam gelombang.