Lhokseumawe, Aceh (ANTARA) - Para pekerja di lingkungan proyek waduk Krueng Keureuto di Kecamatan Payabakong, Kabupaten Aceh Utara, dites urine secara mendadak pada Jumat pagi dan dua pekerja dinyatakan positif.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian di Lhoksukon mengatakan, tes urine yang dilakukan tim urusan kesehatan (Urkes) Polres setempat itu atas permintaan pihak perusahaan.
"Pihak perusahaan proyek waduk Krueng Keureuto meminta tim kita untuk melakukan tes urine mendadak bagi pekerja di sana, dengan tujuan agar para pekerja benar-benar bebas narkoba," kata Kapolres Ian Rizkian.
Disebutkan, permintaan tes urine oleh perusahan ini untuk memastikan agar para pekerja di sana benar-benar terbebas dari narkotika, sehingga tidak menghambat terhadap pekerjaan yang sedang dilaksanakan, yakni pembuatan waduk Krueng Keureuto.
Dikatakan, hasil tes urine yang dilakukan tim Urkes tersebut terdapat dua pekerja dinyatakan positif narkotika. Meski demikian, dua pekerja itu dikembalikan ke pihak perusahaan karena tidak ada barang bukti.
"Kedua pekerja itu kita kembalikan ke perusahan, biar mereka yang mengambil tindakan," kata Kapolres Aceh Utara itu.
Meski demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat untuk tidak mencoba-coba mengonsumsi narkoba, karena selain dapat berurusan dengan hukum bila kedapatan, juga merusak kesehatan sendiri.
Gea Fahmil perwakilan PT. Brantas Abipraya, di lokasi kegiatan kepada polisi menyebutkan, tes urine ini diikuti oleh 150 pekerja dan tujuannya untuk memastikan pekerja di lingkungan waduk itu bebas narkoba.
Sementara bagi dua pekerja yang positif urine itu, pihaknya akan mengambil tindakan tegas supaya menjadi efek jera dan dapat dijadikan pelajaran bagi pekerja yang lain.