Blangpidie (ANTARA Aceh) - Seorang petani pala ditemukan tewas akibat tertimbun tanah longsor dikebunnya di kawasan Pengunungan Alu Pisang, Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Minggu.
Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Desa Adan, Kecamatan Tangan-tangan, Anas di Blangpidie, Minggu malam mengatakan, petani yang tewas adalah warganya sendiri bernama M Teh (55) dan Minggu malam sekitar pukul 22.30 WIB, jenazahnya dibawa ke rumah duka.
Anas menceritakan, korban yang telah berstatus duda itu merupakan warga Woyla, Kabupaten Aceh Barat, menikah dengan wanita Desa Adan, hingga dikarunia seorang anak.
Kemudian, sejak beperpisah dengan istrinya beberapa tahun lalu, korban menetap dan menginap di kebun pala dan kopi miliknya sendiri di kawasan pengunungan Alu Pisang yang jaraknya sekitar 4 kilometer dari Desa Adan.
"Almarhum itu memang menetap di kebunya di gunung, beliau tingal di pondok. Jadi, ketika bekal sudah habis baru pulang ke desa berbelanja. Yang terakhir korban berangkat dari desa menuju kebunya pada Jumat (11/12)," katanya menambahkan.
Pada Minggu (13/12), salah seorang warga Desa Adan, Yusri (40) mendatangi kebun korban dengan niat untuk meminta sebatang rokok. Setiba di sana, Yusri melihat pondok yang ditempati M Teh di lokasi penggunungan tersebut sudah hilang ditimbun tanah longsor.
Yusri merasa curiga karena M Teh tidak ditemukan di lokasi, kemudian informasi tersebut cepat-cepat disampaikan kepada warga lainnya. Kemudian, empat orang warga berangkat ke lokasi kebun yang tertimbun longsor untuk melakukan pencarian.
"Jadi, setelah beberapa saat dicari, akhirnya pada Minggu sore MTeh ditemukan tertimbun tanah longsor di lokasi pondok dengan kondisi tampak bagian kepala," katanya.
Setelah diberikan informasi, puluhan masyarakat Desa Adan bersama dengan anggota Koramil dan anggota Polsek kecamatan setempat langsung berangkat ke lokasi untuk melakukan evaluasi mayat korban.
"Tidak berselang lama, sejumlah tim dari Badan Penangulangan Bencana Kabupaten bersama dengan Tim SAR, Tagana, RAPI dan Satpol PP Abdya, ikut serta membantu proses evakuasi, hingga pukul 23.30 WIB, jenazah korban berhasil dibawa pulang ke Desa Adan," demikian Anas.
Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Desa Adan, Kecamatan Tangan-tangan, Anas di Blangpidie, Minggu malam mengatakan, petani yang tewas adalah warganya sendiri bernama M Teh (55) dan Minggu malam sekitar pukul 22.30 WIB, jenazahnya dibawa ke rumah duka.
Anas menceritakan, korban yang telah berstatus duda itu merupakan warga Woyla, Kabupaten Aceh Barat, menikah dengan wanita Desa Adan, hingga dikarunia seorang anak.
Kemudian, sejak beperpisah dengan istrinya beberapa tahun lalu, korban menetap dan menginap di kebun pala dan kopi miliknya sendiri di kawasan pengunungan Alu Pisang yang jaraknya sekitar 4 kilometer dari Desa Adan.
"Almarhum itu memang menetap di kebunya di gunung, beliau tingal di pondok. Jadi, ketika bekal sudah habis baru pulang ke desa berbelanja. Yang terakhir korban berangkat dari desa menuju kebunya pada Jumat (11/12)," katanya menambahkan.
Pada Minggu (13/12), salah seorang warga Desa Adan, Yusri (40) mendatangi kebun korban dengan niat untuk meminta sebatang rokok. Setiba di sana, Yusri melihat pondok yang ditempati M Teh di lokasi penggunungan tersebut sudah hilang ditimbun tanah longsor.
Yusri merasa curiga karena M Teh tidak ditemukan di lokasi, kemudian informasi tersebut cepat-cepat disampaikan kepada warga lainnya. Kemudian, empat orang warga berangkat ke lokasi kebun yang tertimbun longsor untuk melakukan pencarian.
"Jadi, setelah beberapa saat dicari, akhirnya pada Minggu sore MTeh ditemukan tertimbun tanah longsor di lokasi pondok dengan kondisi tampak bagian kepala," katanya.
Setelah diberikan informasi, puluhan masyarakat Desa Adan bersama dengan anggota Koramil dan anggota Polsek kecamatan setempat langsung berangkat ke lokasi untuk melakukan evaluasi mayat korban.
"Tidak berselang lama, sejumlah tim dari Badan Penangulangan Bencana Kabupaten bersama dengan Tim SAR, Tagana, RAPI dan Satpol PP Abdya, ikut serta membantu proses evakuasi, hingga pukul 23.30 WIB, jenazah korban berhasil dibawa pulang ke Desa Adan," demikian Anas.