Manila (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat topan yang melanda provinsi-provinsi di sebelah selatan Manila, ibu kota Filipina, bertambah menjadi 10 orang, kata badan-badan bencana, Rabu, sambil menegaskan bahwa tindakan pencegahan dan evakuasi sebagai kunci dalam mencegah lebih banyak korban.
Topan Kammuri, yang ke-20 memasuki Filipina tahun ini, menghantam daratan pada Senin malam, memaksa evakuasi paksa ribuan penduduk dan pembatalan ratusan penerbangan. Bencana itu juga mengganggu jadwal beberapa pertandingan SEA Games yang kaan berlangsung hingga 11 Desember.
Baca juga: Topan hantam Filipina selaku tuan rumah SEA Games 2019
Lima orang tewas di wilayah Bicol tengah, termasuk tiga yang tenggelam, kata sebuah badan bencana setempat dalam sebuah laporan. Lima lainnya tewas di daerah selatan ibu kota.
Sekitar 345.000 orang masih berada di pusat-pusat evakuasi, menunggu izin pihak berwenang untuk pulang, kata jurubicara badan bencana Mark Timbal kepada penyiar ANC.
Baca juga: Topan diprediksi bakal landa Filipina, ancam pelaksanaan SEA Games
"Badai itu meninggalkan kerusakan biasa seperti badai besar seperti pohon tumbang, atap rumah yang hancur dan beberapa fasilitas pemerintah," kata Timbal. Para pejabat mengatakan evakuasi paksa dan persiapan mencegah korban jiwa yang lebih besar.
Angin Kammuri yang terus-menerus melemah hingga 100 kilometer per jam (67 mil per jam), dengan hembusan hingga 125 kilometer per jam (78 mph) saat menuju Laut Cina Selatan. Topon itu diperkirakan akan meninggalkan Filipina pada Rabu malam, kata biro cuaca negara bagian.
Rata-rata 20 topan setiap tahun melanda Filipina, sebuah negara kepulauan lebih dari 7.000 pulau.
Sumber: Reuters
Korban tewas akibat topan di Filipina 10 orang
Rabu, 4 Desember 2019 13:49 WIB