Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang ingin menjadi lumbung bawang merah di Aceh dengan fokus terus mengembangkan komoditas tersebut setelah panen perdana terhadap komoditi tersebut di lahan 1.000 meter per segi dengan hasil 1,65 ton.
"Hasil panen di lahan seluas 1.000 meter per segi menunjukkan angka 1,65 ton, dan setelah dihitung terjadi penyusutan sampai 50 persen dari sejak bawang merah di panen. Berarti ada sekitar 16,5 ton bawang merah dapat diproduksi dari setiap hektare lahan kelompok usaha tani," terang Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin di Kualasimpang, Aceh Tamiang, Kamis.
Dalam waktu kurang dari tiga bulan bibit bawang merah di tanam, lanjut dia, hal ini merupakan potensi yang luar biasa bagi daerah berjuluk "Bumi Muda Sedia", karena didukung dengan tersedianya lahan tidur sebagian di antaranya merupakan lahan persawahan.
Ia mengakui, memang membutuhkan waktu demi mewujudkan lumbung bawang merah tersebut akibat terdapat beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui, tetapi pihaknya serius menuju status lumbung salah satu tanaman umbi-umbian ini.
"Kita tentu amat bersyukur dengan capaian hasil bawang merah ini, karena hasilnya menunjukkan angka yang luar biasa. Saya yakin, kita bisa menjadikan Aceh Tamiang sebagai lumbung bawang merah di Aceh. Minimal petani-petani kita mampu menjadi pemasok utama, dan produsen bawang merah di daerah sendiri. Terlebih mengacu harga jual hari ini, bahwa bawang merah menjadi kian menarik untuk dikembangkan,” ucapnya.
Ia menerangkan, latar belakang usaha untuk mengembangkan bawang merah merupakan hasil kajian mendalam Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan (Distanbunnak) setempat terhadap kebutuhan dan rantai pasokan wilayah perbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara ini.
"Sebagai bahan utama bumbu dapur, maka kebutuhan masyarakat di Aceh Tamiang ini terhadap bawang merah sangat tinggi. Saya kira hampir semuanya, lebih dari 95 persen kebutuhan bawang merah kita dipasok dari luar daerah," ungkap Insyafuddin.
Kepala Distanbunnak Aceh Tamiang, Yunus ketika panen perdana komoditi bawang merah di lahan Kelompok Tani Suka Maju, Desa Suka Ramai I, Kecamatan Seruway dihadiri Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin, menyebut, pihaknya tengah mengembangkan kebun pembibitan bawang merah guna memasok kebutuhan bibit bagi petani setempat.
Ia mengajak para petani yang berasal dari sejumlah kampung juga turut menjadi bagian dalam program pengembangan bawang merah dan berpacu membangun pertanian bersama-sama di Aceh Tamiang tersebut.
"Kami memiliki unit pelayanan yang berada di tengah-tengah petani, yakni Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) 11 kecamatan dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang memberikan pendampingan, dan pembinaan pada setiap kelompoktani tersebar di setiap kampung," terang Yunus.