Takengon, Aceh (ANTARA) - Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar meminta semua pihak khususnya guru dan para orangtua untuk dapat peduli dan mengawasi jajanan anak di sekolah.
Shabela mengatakan saat ini banyak jajanan anak yang tidak memenuhi standar kesehatan dan bahkan tidak aman untuk dikonsumsi.
"Saat ini hampir di semua tempat yang banyak anak-anak berkumpul terdapat penjual jajanan yang berdagang. Hampir sebagian besar jajanan tersebut kurang memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan," kata Shabela Abubakar dalam acara peresmian Gedung PAUD Percontohan Aceh Tengah di Takengon, Kamis.
Baca juga: Satu-satunya di Aceh, gedung PAUD Percontohan Aceh Tengah diresmikan
Menurutnya banyak hal yang kerap membuat jajanan anak tidak sehat seperti banyaknya zat pengawet, pewarna, pemanis buatan, dan zat lainnya yang terdapat dalam jajanan anak.
Karena itu Shabela berharap para guru dan orangtua dapat mengawasinya agar anak terhindar dari jenis-jenis jajanan tidak sehat tersebut.
Baca juga: Plt Gubernur Nova Iriansyah resmikan tiga proyek APBA di Aceh Tengah
"Merupakan kewajiban kita bersama untuk mengawasi jajanan anak-anak kita dan membiasakan anak-anak untuk sarapan di rumah dan membawa bekal sendiri ke sekolah," tutur Shabela Abubakar.
Selain itu Shabela juga menyoroti perilaku orangtua yang membiarkan anak di usia dini bermain smartphone.
Menurutnya hal itu dapat mengganggu tumbuh kembang otak anak. Konten atau isi tontonan maupun permainan anak kata Shabela akan berpengaruh pada karakter dan prilaku anak.
"Cukup banyak kejadian anak-anak yang kecanduan gadget dan tidak mau bermain layaknya anak-anak normal. Bahkan ada yang mengalami kejang-kejang, kerusakan syaraf, dan respon yang tidak normal terhadap lingkungan," kata Shabela Abubakar.
"Mudah-mudahan kita peduli akan hal ini dan mulai membiasakan untuk tidak mengajari anak-anak kita bermain gadget berlebihan tanpa pengawasan," ucapnya lagi.