Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Banda Aceh mulai menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa tahapan kedua untuk 7.817 kepala keluarga (KK) di wilayah ibukota tersebut, sedangkan untuk tahap pertama telah selesai 100 persen.
Wali kota Banda Aceh Aminullah Usman, Rabu, mengatakan masing-masing keluarga penerima manfaat tersebut mendapatkan sebanyak Rp600 ribu per bulan, selama tiga bulan akibat dampak pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah, Banda Aceh hari ini kembali menyalurkan BLT dari dana desa untuk 7.817 KK untuk tahap kedua. Tahap pertama yang disalurkan pada bulan Mei telah berhasil kita tuntaskan 100 persen dan berjalan dengan baik," katanya, di Banda Aceh.
Aminullah menyerahkan secara simbolis BLT dari dana desa tahap kedua itu kepada 18 KK dari 18 gampong atau desa di halaman Balai Kota Banda Aceh.
Penerima BLT dari dana desa itu merupakan warga yang tidak mendapatkan bantuan sosial seperti bantuan sosial tunai (BST), bantuan pangan non tunai (BPNT), dan para penerima program keluarga harapan (PKH).
Wali kota menjelaskan, penyaluran tahap dua itu ditargetkan selesai dalam tiga hari. Tujuannya agar dapat dimanfaatkan langsung warga yang terdampak COVID-19 untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti beras, daging dan telur.
“Sesuai instruksi pemerintah pusat BLT dana desa diberikan tiga bulan secara berturut-turut kepada KPM, yang diatur dalam PMK 40 tahun 2020 dan Permendes nomor 6 tahun 2020, kita harapkan semua gampong dalam Kota Banda Aceh dapat menyelesaikan penyaluran tahapn dua ini dengan lebih cepat pada bulan kedua penyaluran,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Kota Banda Aceh Dwi Putrasyah menyebutkan jumlah penerima BLT dana desa tahap kedua terjadi pengurangan sebanyak 127 orang.
Pengurangan itu disebabkan karena duplikasi data bantuan sosial lainnya seperti BNPT, BST maupun PKH. Serta juga tercatat ada warga penerima BLT yang telah meninggal dunia.
Hingga kini, penyaluran dana desa dari pemerintah pusat ke gampong-gampong di Kota Banda Aceh telah disalurkan baik itu tahap pertama dan tahap kedua sebesar Rp37,9 miliar dari pagu seluruhnya Rp75,9 dengan persentase 49,93 persen.