Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melibatkan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari tingkat kabupaten hingga ke desa, untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil ditengah pandemi COVID-19.
“Keterlibatan PKK ini nantinya akan fokus memberdayakan ekonomi masyarakat terhadap pelaksanaan usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga mereka mampu bertahan dan bangkit di masa sulit seperti saat sekarang ini,” kata Bupati Ramli MS di Meulaboh, Kamis.
Ada pun sasaran pengembangan UMKM tersebut, kata dia, meliputi di sektor perkebunan, pertanian, aneka usaha rumah tangga, kerajinan tangan, menjahit (konveksi), jajanan makanan dan minuman, serta aneka usaha lainnya termasuk hasil palajiwa.
Agar rencana pengembangan ekonomi UMKM tersebut tepat sasaran, nantinya pemerintah daerah akan melibatkan intansi pemerintah sebagai lembaga yang akan mengawasi setiap program pengembangan ekonomi masyarakat di setiap desa dan kecamatan.
Hal ini diperlukan agar semua program pengembangan UMKM masyarakat di Aceh Barat yang dilakukan oleh organisasi PKK, diharapkan dapat berjalan maksimal dan menguntungkan masyarakat.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga akan memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp900 juta kepada seluruh UMKM atau pelaku usaha yang produktif, serta sudah memiliki keahlian untuk mengembangkan usahanya.
Ada pun besaran bantuan yang akan dikucurkan tersebut masing-masing berkisar antara Rp1 juta hingga Rp2 juta per pelaku usaha, sehingga diharapkan pengembangan usaha ekonomi masyarakat terus berkembang.
“Intinya mulai tahun 2020 ini, sebagian besar program kegiatan pemerintah kita fokuskan untuk pengembangan ekonomi. Karena di masa sulit pandemi seperti ini, yang harus kita pertahankan adalah ekonomi, ketahanan pangan, pendidikan, agama dan pertanian, karena hal ini sangat penting untuk memastikan kelancaran ekonomi masyarakat di daerah,” kata Ramli MS menuturkan.
Pemkab Aceh Barat libatkan PKK kembangkan UMKM ditengah pandemi
Kamis, 17 September 2020 18:10 WIB