Blangpidie (ANTARA) - Produksi kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sejak dua bulan terakhir terus alami penurunan alias trek ditengah harga jual Tandan Buah Segar (TBS) alami kenaikan signifikan.
“Kemarin harga TBS ditampung pengusaha pabrik kelapa sawit Rp1.650 per kilogram. Alhamdulillah hari ini sudah naik lagi menjadi Rp1.700 kg,” kata salah seorang petani sawit di kabupaten Abdya, Muazam di Blangpidie, Selasa.
Namun, tambah Muazam, kenaikan harga tersebut dampaknya belum mampu mendongkrak ekonomi masyarakat petani kelapa sawit di Kabupaten Abdya, lantaran ditengah harga TBS mahal, terjadi pula penurunan produksi panen.
“Harga jual TBS kelapa sawit sekarang memang mahal, hanya saja produksi panen berkurang karena tengah musim trek. Hampir 60 persen turun produksi jika dibandingkan dengan hasil panen pada musim normal,” katanya
Pada musim normal, lanjut petani, hasil panen TBS kelapa sawit dikawasan perkebunan rakyat di Kecamatan Babahrot-Kuala Batee rata-rata mencapai 3,5 ton TBS setiap bulan dari lahan seluas satu hektar.
“Sekarang produksinya turun dratis, bahkan mencapai 60 persen hasil panen berkurang karena disebabkan trek. Jadi, Trek ini memang ada musimnya. Biasanya musim trek TBS kelapa sawit ini terjadi 3-4 tahun sekali,” jelasnya
Ia juga mengatakan, musim trek TBS kelapa sawit di daerahnya terjadi pada semua kawasan kebun masyarakat, dan biasanya akan berlangsung selama enam bulan kedepan produksi kelapa sawit terus berkurang.
“Jika saat normal produksi TBS rata-rata 3,5 ton per bulan dari satu hektar lahan sawit. Maka pada saat musim trek ini, hasil panen hanya 1,5 ton per bulan,” kata Muazam menambahkan
“Sekarang sudah berjalan dua bulan, Insyaallah mudah-mudahan musim trek ini berakhir awal Februari 2021 akan datang. Setelah itu baru semua tanaman kelapa sawit akan berbuah lebat seperti biasanya,” katanya
Harga TBS terus naik, Produksi sawit di Abdya menurun
Selasa, 27 Oktober 2020 19:04 WIB