Banda Aceh (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banda Aceh menjadwalkan menggelar musyawarah kota (muskot) pada 8 Desember mendatang dengan menerapkan protokol kesehatan
Ketua KONI Kota Banda Aceh Qamaruzzaman Haqny di Banda Aceh, Kamis, mengatakan penetapan protokol kesehatan ketat tersebut untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19.
"Kondisi saat ini masih pandemi COVID-19. Kami juga tidak bisa menunda pelaksanaan musyawarah. Karena itu, pada saat musyawarah nanti akan menerapkan protokol kesehatan ketat. Muskot digelar di Aula Balai Kota Banda Aceh," kata Qamaruzzaman Haqny.
Qamaruzzaman Haqny yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh menyebutkan musyawarah digelar menyusul berakhirnya kepengurusan KONI Banda Aceh periode 2016-2020 pada 30 November mendatang.
"Kami menjadwalkan Muskot KONI Banda Aceh pada 8 Desember mendatang. Selain memilih ketua dan pengurus, muskot juga ajang pertanggungjawaban kepengurusan periode kami," kata Qamaruzzaman Haqny.
Karena menerapkan protokol kesehatan ketat, kata Qamaruzzaman Haqny, maka peserta muskot KONI Banda Aceh dibatasi. Peserta, panitia pelaksana, maupun undangan tidak lebih dari 75 orang.
"Peserta yang diundang dari pengurus cabang olahraga, masing-masing satu orang. Peserta wajib memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumunan. Tempat cuci tangan dan sabunnya juga tersedia," kata Qamaruzzaman Haqny.
Wali Kota Aminullah Usman mengingatkan musyawarah komite olahraga tersebut benar-benar menerapkan protokol kesehatan ketat. Apalagi saat ini Pemerintah Kota Banda Aceh terus bekerja keras menekan angka terpapar COVID-19.
"Protokol kesehatan ini harus benar-benar diterapkan. Jangan abai sedikit pun. Tetap waspada dan selalu memakai masker. Kami ingatkan pelaksanaan muskot tidak boleh diikuti lebih dari 100 orang," kata Aminullah Usman.
Wali Kota juga berharap muskot KONI Banda Aceh menghasilkan kepengurusan yang benar-benar mau mengurusi olahraga. Jangan sampai ketua terpilih dan kepengurusan yang terbentuk melahirkan persoalan baru.
"Kami berharap musyawarah ini terlaksana sesuai jadwal. Menyangkut ketua dan pengurus, pilihlah mereka yang benar-benar peduli dan mau mengurus olahraga. Tujuannya untuk memajukan olahraga di Kota Banda Aceh," kata Aminullah Usman.