Meulaboh, 6/11 (Antaraaceh) Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, bencana alam banjir dan tanah longsor menerpa tujuh kabupaten wilayah barat selatan Aceh, akibat masih tingginya aktivitas penebangan kayu ilegal (illegal loging) yang menyebabkan rusaknya hutan.
"Dasar sebabnya banyak seperti pemotongan kayu di hutan ilegal, ini masih berlanjut, kita minta pengertian kepada semua, bukan berarti karena kebencian, ini hanya untuk kita selamat, kalau alam kita rusak maka kita mengundang bencana, kita sendiri yang salah," katanya di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Kamis.
Hal itu disampaikan disela-sela mengunjungi pegungsian korban banjir di halaman SMK N 2 Meulaboh, Gubernur Zaini didampingi Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah, Kapolres AKBP Faisal Rivai dan Dandim 0105 Let Kol Jaka Susanta serta BNPB dari pusat dan Banda Aceh.
Gubernur Zaini juga mengatakan, selain ilegal loging ada faktor lain yang saat ini sedang berkembang di Aceh yakni pengambilan batu gajah di gunung oleh pengusaha atau kontraktor dan itu harus dihentikan.
Dia menyampaikan, untuk penanganan korban bencana alam banjir dan tanah longsor Aceh mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) senilai Rp1,4 miliar, setiap kabupaten yang terkena diberikan senilai Rp200 juta.
"Kontraktor pengusaha yang sampai sekarang masih mengangkat batu gajah di gunung untuk kepentingan mereka, ini bahaya sekali, untungnya sedikit ruginya besar dan ini sangat berdosa, ini bukan kepentingan beberapa golongan ini kepentingan umat, jadi jangan lagi ini harus dihentikan, batu gajah adalah paku di tanah," tegasnya.
Gubernur Zaini Abdulah juga memintakan setiap kabupaten yang terkena bencana alam ini untuk mendata secara detail terkait kerusakan infrastruktur serta korban pegungsian, karena akan ada bantuan dari BNPB terkait kerusakan infrastruktur ini.
Jelasnya, apabila melewati masa dua minggu progres perbaikan infrastruktur akan dibebankan kepada pemerintah Aceh melaluia BPBA, kemudian bila juga ada yang tidak terkafer maka dimasukan dalam program rehab rekon.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Aceh juga menyerahkan secara langsung bantuan uang tunai senilai Rp5 juta kepada dua keluarga korban yang meningal dunia akibat terseret arus banjir di Aceh Barat.
"Kemudian satu lagi perlu saya sampaikan bahwa beras bantuan diterima korban banjir tidak layak dan sudah saya suruh ganti, ini hari harus selesai, perlihatkan keprihatinan kita kepada masyarakat yang menjadi korban," katanya menambahkan.
Gubernur: Bencana Alam Aceh Akibat Ilegal Loging
Kamis, 6 November 2014 18:40 WIB