Sebanyak 81 imigran etnis Rohingya masih ditempatkan Pulau Idaman, Desa Kuala, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, pulau tersebut tidak layak huni karena kekurangan air bersih dan MCK.
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur Mahyuddin di Aceh Timur, Rabu, mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, telah melengkapi berbagai kebutuhan mereka, seperti tenda penampungan, air bersih, dan logistik berupa makanan dan air mineral.
"Tenda, air bersih, makanan dan lain-lain terus kita bantu selama mereka di tempat penampungan," kata Mahyuddin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, kondisi kesehatan imigran etnis Rohingya dalam kondisi baik. Bahkan hasil tes usap antigen juga menerangkan negatif.
"Tes usap antigen ini untuk mendeteksi virus COVID-19," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan vaksin COVID-19 kepada imigran etnis Rohingya tersebut sejalan dengan program nasional vaksinasi massal.
"Kita berharap penempatan mereka ke depan ditempat yang lebih layak, karena Pulau Idaman tidak tersedia fasilitas apapun, termasuk tidak tersedia air bersih yang cukup," kata Mahyuddin.
Sementara itu, UNHCR bersama IOM masih terus mendampingi etnis Rohingya di tempat penampungan. Hari-hari mereka hanya beristirahat sambil menikmati panorama alam pesisir pantai Selat Malaka.
Dua tenda yang disiapkan masing-masing untuk etnis Rohingya laki-laki dan wanita. Sebagaimana diketahui, 81 etnis Rohingya terdiri dari 11 anak di bawah umur, 51 wanita dan 19 pria.
Mereka berangkat dari Pulau Andaman, India, 1 Juni 2021 dan tiba di Pulau Idaman, Aceh Timur, Jumat 4 Juni 2021 dini hari.
Pemerintah setempat bersama UNHCR dan IOM masih berkoordinasi terkait tempat penampungan mereka yang layak, apakah di Lhokseumawe maupun ke Belawan, Sumatera Utara.