Bireuen, 13/1 (Antaraaceh) - Sedikitnya 1.713 dari 2.987 hektare tanaman padi yang terendam banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bireuen, Aceh, akhir 2014 mengalami puso, sehingga petani mengalami kerugian.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Bireuen Syahrul di Bireuen, Selasa mengatakan, sesuai dari hasil pendataan petugas di lapangan yang dilaporkan ke dinas, tanaman padi yang puso tersebar di 12 kecamatan dengan luas bervariasi.
“Kami sudah menyampaikan permohonan bantuan benih ke provinsi. Tetapi realisasinya tentu butuh waktu, biasanya bantuan benih akan diberikan pada masa tanam berikutnya," ujarnya.
Dengan demikian, ujar Syharul, bagi petani yang tanaman padinya rusak atau puso harus menanggulangi sendiri kebutuhan benih untuk persemaian baru guna mengganti tanaman padi yang rusak.
“Tanaman padi yang puso itu rata-rata masih berumur seminggu. Sementara yang sempat terendam tetapi tidak puso adalah tanaman padi yang sudah berumur lebih 15 hari, selain itu hanya terendam beberapa jam saja.
Dirincikan tanaman padi yang puso di Kecamatan Makmur 104 hektare, Peusangan Siblah Krueng (55), Kutablang (337), Peusangan Selatan (25), Peusangan (442), Jangka seluas 115 hektare.
Lalu di Kecamatan Kuala seluas 96 hektar, Peudada (201), Jeumpa (1), Kota Juang (11), Juli (2), Gandapura (324). Di Simpang Mamplam dan Peulimbang ada yang terendam tetapi tidak puso.
Kata Syahrul, Dinas Pertanian dan Peternakan Bireuen tidak melakukan pendataan terhadap tanaman padi yang rusak sebab terendam banjir pada awal Januari 2015 di sejumlah kecamatan. Syahrul menolak memberi alasan atas hal tersebut.
1.713 Hektare Padi Puso Akibat Banjir di Bireuen
Selasa, 13 Januari 2015 18:19 WIB