Sinabang (ANTARA) - Sejak merebaknya pandemi COVID-19, pendapatan tukang pangkas di Kabupaten Simeulue menurun lebih dari 50 persen.
Murdamai, seorang tukang pangkas di Sinabang, Sabtu, mengatakan sebelum pandemi, penghasilannya setiap hari mencapai Rp350 ribu.
Namun, saat ini ia hanya bisa mendapatkan uang dari usaha pangkasnya itu paling besar hanya Rp150 ribu setiap harinya.
Baca juga: Pedagang di Simeulue tolak pembelian barang gunakan uang logam
"Kalau pendapatan jauh sekali menurun dibandingkan sebelum pandemi, lebih dari lima puluh persen," kata Murdamai, yang juga menjabat sebagai Ketua organisasi tukang Pangkas Simeulue Timur, Simeulue.
Bahkan kata Murdamai, usahanya tersebut pernah dalam satu hari hanya dapat puluhan ribu saja.
"Pernah juga dapat hanya Rp80 ribu dalam sehari membuka pangkas," ucap Damai, yang membuka usaha pangkas di pusat Kota Sinabang itu.
Baca juga: Akar Bahar Simeulue, perhiasan unik bernilai ekonomi tinggi
Untuk itu kata Damai, saat ini ia sedang berencana membuka usaha pangkas dengan layanan online, atau langsung menjumpai pelanggannya ke rumah.
"Kita harus putar otak, kalau tidak usaha pangkas ini bisa-bisa tutup karena pandemi ini," ujarnya.
Hal yang sama dikatakan Indra, yang juga membuka usaha pangkas di Kota Sinabang. Menurutnya saat ini usaha pangkas sangat terdampak akibat pandemi ini.
Dijelaskannya, dulu sebelum pandemi, ia membuka usaha menggunakan anggota, namun saat ini sudah tidak lagi karena penghasilan tidak cukup lagi membayar gaji.
"Sekarang kerja sendiri, kalau pakai anggota penghasil dari pangkas tidak cukup lagi," tutur Indra.
Pandemi COVID-19, pendapatan tukang pangkas di Simeulue menurun
Senin, 2 Agustus 2021 0:07 WIB
Kita harus putar otak, kalau tidak usaha pangkas ini bisa-bisa tutup karena pandemi ini