Ketua Dewan Perwakilan Kota (DPRK) Banda Aceh, Arif Fadhillah, S.Kom mengatakan informasi mengenai e-Musrembang yang sudah diterapkan di Kota Banda Aceh harus diperluas sampai ke masyarakat paling bawah.
Sejak digulirkan e-Musrenbang awal tahun 2015 ini lalu disusul pembukaan Musrenbang oleh Walikota Banda Aceh, Hj Illiza akhir Maret 2015 pekan lalu, baru sekitar 10 persen masyarakat yang mengetahuinya tentang e-Musrenbang.
“Terutama yang paham itu, aparat desa gampong dan tokoh masyarakat. Sementara masyarakat bawah belum tahu. Jadi,kami berharap e-musrenbang itu benar-benar di pahami oleh warga kota. Infonya perlu digenjot lagi sampai ke akar rumput,†kata Arief dari Faksi Partai Demokrat.
Porgram e-Musrenbang, kata Arief, sangat baik dan dewan mendukung penuh. Namun, program itu jangan hanya sampai pada orang tertentu saja atau sebatas tiori saja – tapi benar-benar dimengerti warga dan masyarakat bisa mengawal sendiri setiap pembangunan yang dilakukan di desa mereka.
Jangan ada kesan, e-musrenbang itu hanya kepantingan elit desa atau untuk membangun image positif kepada dunia luar. e-Musrenbang itu, benar-benar menjadi kepentingan rakyat, sehingga warga menjadi pro aktif dalam membangun di desa mereka.
“Kalau ada pembangunan copi paste, kan warga bisa protes dan bisa bertanya, kok yang dibangun itu-itu saja. Jadi, pemahaman itu harus dimengerti oleh warga Kota Banda Aceh. Sosialisasi e-musrenbang harus dilakukan terus menerus sampai warga paham,†tutur Arif.
Puskesmas Perlu di Benahi
Memasuki tahun 2015, Arif meminta pemko perlu segera membenahi sistem kerja di puskesmas-puskesmas di 10 kecamatan dalam kota. Terutama, waktu antrian warga yang sangat lama, sehingga pasein yang seharus mendapat pertolongan lebih cepat harus menunggu berjam-jam. Kondisi tersebut harus segera dicarikan solusinya, sehingga bisa memberi kenyamanan kepada warga.(ADV)
Sejak digulirkan e-Musrenbang awal tahun 2015 ini lalu disusul pembukaan Musrenbang oleh Walikota Banda Aceh, Hj Illiza akhir Maret 2015 pekan lalu, baru sekitar 10 persen masyarakat yang mengetahuinya tentang e-Musrenbang.
“Terutama yang paham itu, aparat desa gampong dan tokoh masyarakat. Sementara masyarakat bawah belum tahu. Jadi,kami berharap e-musrenbang itu benar-benar di pahami oleh warga kota. Infonya perlu digenjot lagi sampai ke akar rumput,†kata Arief dari Faksi Partai Demokrat.
Porgram e-Musrenbang, kata Arief, sangat baik dan dewan mendukung penuh. Namun, program itu jangan hanya sampai pada orang tertentu saja atau sebatas tiori saja – tapi benar-benar dimengerti warga dan masyarakat bisa mengawal sendiri setiap pembangunan yang dilakukan di desa mereka.
Jangan ada kesan, e-musrenbang itu hanya kepantingan elit desa atau untuk membangun image positif kepada dunia luar. e-Musrenbang itu, benar-benar menjadi kepentingan rakyat, sehingga warga menjadi pro aktif dalam membangun di desa mereka.
“Kalau ada pembangunan copi paste, kan warga bisa protes dan bisa bertanya, kok yang dibangun itu-itu saja. Jadi, pemahaman itu harus dimengerti oleh warga Kota Banda Aceh. Sosialisasi e-musrenbang harus dilakukan terus menerus sampai warga paham,†tutur Arif.
Puskesmas Perlu di Benahi
Memasuki tahun 2015, Arif meminta pemko perlu segera membenahi sistem kerja di puskesmas-puskesmas di 10 kecamatan dalam kota. Terutama, waktu antrian warga yang sangat lama, sehingga pasein yang seharus mendapat pertolongan lebih cepat harus menunggu berjam-jam. Kondisi tersebut harus segera dicarikan solusinya, sehingga bisa memberi kenyamanan kepada warga.(ADV)