Langsa (ANTARA Aceh) - Pemerintah Bangladesh menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Aceh yang telah membantu warganya yang terdampar di Kota Langsa akan berjanjai akan segera dipulangkan ke negaranya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya pemerintah daerah yang telah menerima warga kami. Dalam waktu dekat, kami akan pulangkan 720 orang ini ke Bangladesh," kata Dubes Bangladesh untuk Indonesia MD Nasmul Quaunine saat memberikan keterangan persnya di ketika mengujungi kamp pengungsian Kuala Langsa, Minggu.
Dikatakan, saat ini pihak Badan PBB menangani Pengungsi (UNHCR), International Organization for Migration (IOM) dan Imigrasi sedang melakukan pendataan. Dubes Nasmul Quaunine juga menempatkan tiga orang stafnya untuk mendata warganya yang kemudian dideportasi.
Dijelaskan, Pemerintah Bangladesh akan segera melakukan langkah kongkrit terhadap warganya yang meninggalkan negara itu sejak 2,5 bulan lalu.
Sebelumnya, Dubes Bangladesh sempat berbincang dengan sejumlah warganya. Dalam perbincangan itu terungkap para imigran itu bertolak dari negaranya untuk mencari pekerjaan dengan tujuan Malaysia dan Thailand. Akan tetapi mereka ditolak oleh otoritas Malaysia dan terlunta-lunta di lautan bebas hingga akhirnya diselamatkan nelayan Aceh.
Sedangkan 70 orang manusia perahu asal Rohingya, Myanmar, belum dikatahui nasibnya. Apakah mereka akan tetap bertahan di Aceh atau ada alternatif lain yang akan dilakukan pemerintah. Karena sejauh ini tidak ada kejelasan dari Pemerintah Myanmar untuk hal itu.
Sementara itu, Wali Kota Langsa Usman Abdullah yang hadir mendampinggi Dubes Banglades kepada wartawan mengatakan, Pemko Langsa akan membantu semampunya terkait kebutuhan pengungsi Myanmar dan Bangladesh itu.
Pihaknya, kata Wali Kota, telah mendirikan tenda, dapur umum dan memfasilitasi perobatan kepada pengungsi yang sakit akibat kekurangan cairan tubuh, luka dan patah tulang.
"Kita membantu 790 orang ini atas dasar rasa kemanuisaan. Tenda, dapur umum dan medis kita siapkan di lokasi kamp ini," kata Wali Kota.