Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh menyebutkan pencairan dana desa 2021 di provinsi itu telah mencapai Rp4,18 triliun, dengan perioritas penggunaan untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan penanganan COVID-19.
“Sekarang, dana desa 2021 yang sudah terealisasi Rp4,18 triliun atau 84 persen, artinya hanya sekitar Rp800 miliar lebih yang belum pencairan,” kata Plt Kepala DPMG Aceh Zulkifli di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan Aceh mendapatkan alokasi dana desa tahun 2021 sebesar Rp4,98 triliun untuk 6.497 gampong atau desa di Tanah Rencong. Capaian realisasi tersebut mengantarkan Aceh dalam 10 besar provinsi tertinggi realisasi Dana Desa secara nasional.
Baca juga: Pengelola BUMG di Nagan Raya kembalikan temuan dana desa Rp315 juta
Menurut dia, pencairan dana desa dilakukan dalam tiga tahapan, dan sebagian besar desa sudah mulai melakukan pencairan tahap ketiga atau tahap akhir. Desa-desa di Aceh rata-rata telah 99 persen melakukan pencairan tahap pertama dan kedua.
“Pencairan tahap pertama 40 persen, tahap kedua 40 persen dan tahap ketiga 20 persen. Di Aceh saat ini ada 32 desa mandiri, desa-desa ini pencairan dana desa reguler hanya dua tahap,” kata Zulkifli.
Saat ini, kata dia, beberapa kabupaten/kota yang telah mencapai di atas 50 persen pencairan dana desa tahap akhir seperti Kabupaten Aceh Tenggara sebesar 86 persen, Bireuen 67 persen, Aceh Tamiang 60 persen dan Banda Aceh lebih 60 persen. Sedangkan daerah lain pencairan dana desa masih di bawah 50 persen.
Baca juga: Plt Bupati minta reje tuntaskan laporan dana desa
Daerah-daerah lain ini yang perlu kita dorong untuk percepatan pencairan tahap ketiga. Kalau daerah yang belum sema sekali melakukan pencairan itu Kota Subulussalam dan Aceh Barat Daya, persoalannya karena ada laporan yang belum diselesaikan,” katanya.
Pada 2021, pemanfaatan dana desa memprioritaskan terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berupa BLT bagi masyarakat, Penanganan COVID-19 yaitu setiap desa wajib mengalokasikan 8 persen dari dana desa untuk penanganan pandemi, baru sisanya untuk pembangunan.
"Jadi prioritas utama itu lebih ke pemulihan ekonomi yaitu BLT dan penanganan COVID-19, sisanya baru regular untuk pembangunan. Kadang ada sebagian desa yang cukup untuk BLT dan penanganan COVID-19 saja, untuk pembangunannya sedikit sekali," katanya.
Baca juga: Rp15,43 triliun dana desa telah disalurkan
Hingga saat ini, kata Zulkifli, 1.257 dari total 6.497 desa di Aceh telah menuntaskan penyaluran BLT kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
“Uang sudah masuk semua ke rekening desa, hanya menunggu bulan Desember (2021), untuk penyaluran BLT tahap empat ke masyarakat,” katanya.