Belitung, Babel (ANTARA) -
Sejumlah nelayan di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memilih libur melaut karena cuaca buruk sehingga cukup berisiko dan membahayakan keselamatan.
"Nelayan memutuskan untuk sementara waktu tidak melaut karena cuaca ekstrem," kata Wakil Ketua HNSI Belitung, Jasman di Tanjung Pandan, Sabtu.
Menurut dia, angin kencang dan gelombang tinggi melanda wilayah perairan Pulau Belitung dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan informasi yang dirilis oleh BMKG, lanjut dia, prakiraan tinggi gelombang di perairan Selat Gaspar berkisar antara 1,5 - 2 meter.
Dia menilai, kondisi ini sangat membahayakan keselamatan nelayan jika tetap memaksakan diri untuk turun melaut.
"Kami telah mengimbau nelayan tidak memaksakan diri untuk turun melaut mengingat cuaca ekstrem maka keselamatan adalah hal yang utama," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjung Pandan, Kadir (43) mengatakan sementara waktu memilih libur melaut dikarenakan cuaca buruk.
"Kondisi angin kencang sekali gelombang juga tinggi maka sementara "off" (berhenti) dulu melaut," katanya.
Dia menyebutkan, kesempatan libur melaut ini digunakan untuknya memperbaiki jaring ikan, memeriksa kondisi kapal serta berkumpul dengan keluarga.
"Sekarang pilih kumpul keluarga dulu sampai nanti kondisi cuaca aman baru turun kembali melaut," ujarnya.
Nelayan libur melaut akibat cuaca buruk
Sabtu, 11 Desember 2021 15:11 WIB