Lhokseumawe (ANTARA ACEH) - Sebanyak empat pengungsi Rohingya yang ditampung di shelter Desa Blang Adoe, Kecamatan Kutamakmur Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh diduga mengalami pelecehan seksual.
Kepala Bidang Humas Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara Amir Hamzah mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi tentang dugaan pelecehan seksual tersebut, untuk penyelidikan lebih lanjut akan diserahkan kepada pihak Kepolisian.
"Tadi pagi kami sudah mendapatkan informasi tentang adanya pelecehan seksual terhadap empat orang pengungsi Rohingya, kami sangat menyesali dengan peristiwa ini dan akan diusut tuntas," ujar Amir Hamzah.
Amir menambahkan, berdasarkan informasi yang diperoleh kejadian tersebut terjadi pada Senin (28/9) malam, usai Shalat Maghrib tiba-tiba empat wanita suku rohingya tersebut diantar ke shelter dalam keadaan histeris.
Kemudian mereka mengaku telah mengalami pelecehan seksual, namun bentuk pelecehannya seperti apa masih belum diketahui serta tidak menyebutkan siapa pelakunya.
"Kami sudah meminta salah seorang imigran rohingnya untuk membujuk keempat wanita yang mengalami pelecehan seksual tersebut, agar kasus ini bisa terungkap dan siapa pun pelakunya akan mendapatkan hukuman seperti yang telah diatur dalam undang-undang," tutur Amir Hamzah.
Tambahnya, masing-masing korban yang diduga mengalami pelecehan seksual berinisial AM, HA, ZU dan TI, kondisi keempatnya masih sangat lemah akibat trauma, namun telah diperiksa oleh dokter.
Awalnya para korban tersebut rencananya akan dibawa kerumah sakit, agar bisa mendapatkan pertolongan medis yang maksimal tapi dilarang oleh rekan-rekannya, sehingga hanya didampingi oleh dokter yang ada di shelter.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara akan mengadakan rapat untuk membahas kasus yang tidak diharapkan ini, untuk proses penyelidikan yang lebih lanjut akan kita serahkan kepada pihak Kepolisian, kata Amir Hamzah.
Kepala Bidang Humas Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara Amir Hamzah mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi tentang dugaan pelecehan seksual tersebut, untuk penyelidikan lebih lanjut akan diserahkan kepada pihak Kepolisian.
"Tadi pagi kami sudah mendapatkan informasi tentang adanya pelecehan seksual terhadap empat orang pengungsi Rohingya, kami sangat menyesali dengan peristiwa ini dan akan diusut tuntas," ujar Amir Hamzah.
Amir menambahkan, berdasarkan informasi yang diperoleh kejadian tersebut terjadi pada Senin (28/9) malam, usai Shalat Maghrib tiba-tiba empat wanita suku rohingya tersebut diantar ke shelter dalam keadaan histeris.
Kemudian mereka mengaku telah mengalami pelecehan seksual, namun bentuk pelecehannya seperti apa masih belum diketahui serta tidak menyebutkan siapa pelakunya.
"Kami sudah meminta salah seorang imigran rohingnya untuk membujuk keempat wanita yang mengalami pelecehan seksual tersebut, agar kasus ini bisa terungkap dan siapa pun pelakunya akan mendapatkan hukuman seperti yang telah diatur dalam undang-undang," tutur Amir Hamzah.
Tambahnya, masing-masing korban yang diduga mengalami pelecehan seksual berinisial AM, HA, ZU dan TI, kondisi keempatnya masih sangat lemah akibat trauma, namun telah diperiksa oleh dokter.
Awalnya para korban tersebut rencananya akan dibawa kerumah sakit, agar bisa mendapatkan pertolongan medis yang maksimal tapi dilarang oleh rekan-rekannya, sehingga hanya didampingi oleh dokter yang ada di shelter.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara akan mengadakan rapat untuk membahas kasus yang tidak diharapkan ini, untuk proses penyelidikan yang lebih lanjut akan kita serahkan kepada pihak Kepolisian, kata Amir Hamzah.