Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat merekrut sebanyak 996 orang petugas pendamping keluarga, sebagai upaya menurunkan angka kekerdilan di masyarakat di daerah tersebut.
“Perekrutan tenaga petugas pendamping keluarga ini bertujuan untuk mengatasi angka kekerdilan yang terjadi di masyarakat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Aceh Barat, Mulyani, Rabu.
Ia menjelaskan, perekrutan tenaga petugas pendamping tersebut merupakan upaya untuk menyukseskan program BKKBN Pusat tahun 2022 terkait penanganan anak kerdil di Aceh Barat.
Baca juga: MoU dengan Bulog, Banda Aceh terima 3,3 ton beras fortivit untuk cegah stunting
Mulyani mengatakan 966 tim pendamping keluarga (TPK) yang sudah direkrt tersebut berasall dari 322 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat
Ratusan tenaga pendamping tersebut terdiri dari unsur kesehatan (bidan), unsur pengurus PKK desa, serta unsur kader keluarga berencana (KB).
Menurutnya, para petugas tersebut memiliki tugas fungsi melakukan pendampingan kepada keluarga yang berisiko terjadinya stunting seperti kepada calon pengantin, ibu hamil, bayi dan balita serta ibu nifas (ibu baru melahirkan).
Baca juga: Sabang bikin rembuk stunting, ini tujuannya
Mulyani berharap dengan adanya perekrutan tenaga pendampingan tersebut, dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Aceh Barat, sehingga diharapkan kesehatan generasi muda ke depan semakin lebih baik dan sehat, tuturnya.