Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menggelar apel siaga pasukan pemadam kebakaran dan prasarana penanggulangan kebakaran hutan lahan (Karhutla), yang dipusakan di Lapangan Teuku Umar Meulaboh.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Barat H Ramli MS didampingi Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso dan Dandim 0105 Aceh Barat Letkol Infanteri Dimar Bahtera.
"Apel ini bertujuan untuk memeriksa kesiapsiagaan pasukan dan prasarana penanganan Karhutla di Kabupaten Aceh Barat," kata Ramli MS di Meulaboh, Senin.
Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas serta komitmen bersama dalam upaya penanggulangan bencana khususnya kebakaran hutan dan lahan.
Ramli MS mengatakan, kesuksesan penanggulangan karhutla bukan hanya keberhasilan pemerintah daerah semata, melainkan kesuksesan bersama yang melibatkan seluruh elemen terkait serta komponen masyarakat.
“Kabupaten Aceh Barat memiliki kawasan hutan dan lahan gambut yang cukup luas sehingga rawan akan ancaman karhutla,” katanya menambahkan.
Ia mengakui selama ini kebakaran hutan dan lahan sudah sering terjadi di Aceh Barat, dan terus berulang dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca dan banyaknya masyarakat atau perusahaan yang membuka lahan dengan cara membakar.
Untuk itu, perlu perhatian khusus agar ancaman Karhutla dapat dicegah dan ditangani secara terpadu dan terkoordinasi, salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah pencegahan yang melibatkan tiga pilar diantaranya keuchik (kepala desa), bhabinkamtibmas, dan babinsa guna melakukan pencegahan lebih awal, sehingga karhutla tidak sampai meluas.
"Kami berharap kepada seluruh personel dan jajaran pemadam kebakaran yang terlibat, agar melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku," tuturnya.
Disamping itu, ia juga meminta untuk rutin melakukan pengecekan terhadap kesiapan petugas dan personil penanggulangan karhutla serta kondisi peralatan, termasuk mengaktifkan pos komando data dan informasi, serta penguasaan medan seperti lokasi titik api, jalan, sungai, maupun sumber air.