Banda Aceh (ANTARA) - Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, mengajak keuchik yang ada di Aceh untuk mengalokasikan dana desa untuk mendukung Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA).
Taqwallah dalam kegiatan pencanangan GISA, Selasa, mengatakan bahwa sebesar Rp285,7 M dana desa yang ada di Aceh dialokasikan untuk melancarkan GISA.
"Kita berharap dana tersebut digunakan untuk mendukung 10 intervensi stunting," katanya.
Ia juga memuji alokasi dana desa di Kota Banda Aceh yang tinggi dalam rangka upaya pencegahan dan penanganan stunting.
"Saya senang alokasi dana desa di Kota Banda Aceh terendah itu Rp114 juta dan tertinggi Rp284 juta," katanya.
Lanjutnya, sumber dana untuk GISA ini selain dari dana desa juga bersumber dari DAK-kB, BOK-PKM, dan APBA Dinkes Aceh dengan pengalokasian yang berbeda-beda.
DAK-Kb tersebut dialokasikan untuk operasional dan managerial (Minlok-audit kasus, pendampingan), Dana desa dialokasikan untuk kegiatan spesifik di desa, PMT lokal, balita stunting-Bumil KEK yang rata-rata sementara Rp50 juga per desa.
Kemudian, BOK-PKM dialokasikan untuk mendukung operator petugas Puskesmas, APBA Dinkes Aceh dialokasikan untuk publikasi, logistik (obat-PMT standar), dan seterusnya.
Kepada keuchik ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyediakan tablet tambah darah (ttd) untuk remaja putri dan nutrisi khusus yang sudah dikemas untuk disalurkan kepada ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) dan balita kurus.
"Keuchik harus memastikan bahwa barang ini tersalur dan dikonsumsi oleh pihak yang ditargetkan dalam 10 intervensi stunting," katanya.
Dalam selayang pandang pravelansi stunting yang ditampilkan saat Taqwallah berbicara, jumlah target yang menjadi sasaran dalam 10 intervensi stunting di Aceh terdiri atas 77.798 bumil, 3.421 bumil kekurangan energi kronis (KEK), 404.985 balita, dan 27.667 balita stunting.