Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Sekretaris Daerah Aceh Dermawan menyatakan Pemerintah Aceh berkomitmen untuk mengelola, menjaga dan melestarikan hutan di provinsi setempat.
"Komitmen untuk mengelola, menjaga dan melestarikan hutan secara konkret dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas tutupan hutan Aceh saat ini, yang merupakan terbaik dari seluruh provinsi di pulau Sumatera," kata Dermawan di Aceh Besar, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sambutan tertulis dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan, Azhari Hasan pada acara Sosialisasi Perubahan Iklim dan Langkah Tindak Lanjut Pasca COP-21 Paris.
Ia menjelaskan luas kawasan hutan Aceh berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.103 Tahun 2015 adalah sekitar 3,5 juta hektar.
"Artinya, sekitar 58,96 persen dari daratan Aceh saat ini berstatus sebagai kawasan hutan yang terbagi dalam fungsi pengelolaan hutan, seperti kawasan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi," katanya.
Ia mengatakan untuk mengelola dan mempertahankan hutan, Pemerintah Aceh telah menempuh berbagai upaya, salah satunya adalah dengan pembentukan unit pengelolaan di tingkat tapak dalam kelembagaan Kesatuan Pengelolaan Hutan atau KPH.
Wilayah kerja KPH didasarkan kepada kesatuan Daerah Aliran Sungai (DAS), sebagai sebuah upaya memastikan bahwa sumber daya hutan dikelola secara terintegrasi antara wilayah hulu dan wilayah hilir secara efektif, efisien dan lestari.
"Berbagai upaya akan terus kita tempuh, karena kita menyadari bahwa melindungi dan menjaga hutan, bukan hanya menjadi tugas dan kewajiban kita semua, melainkan juga menjadi kebutuhan untuk jaminan kehidupan di masa mendatang," katanya.
Menurut dia, untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan kerja keras dan komitmen semua pihak dalam mewujudkan kehidupan dunia yang harmonis, berkelanjutan dan berkeadilan.
"Kita berharap ke depan akan lebih banyak lagi pihak yang dengan penuh kesadaran mau membantu dan mendukung kita, dalam upaya mengelola dan mempertahankan hutan, karena mitigasi perubahan iklim secara global bukan hanya menjadi tugas dari wilayah-wilayah yang masih memiliki hutan, melainkan juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dunia," demikian Dermawan.