Meulaboh (ANTARA Aceh) - Tim Sar bersama TNI AL belum berhasil menemukan Ramlan (40), nelayan asal Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, yang hilang dari boat di laut, karena terkendala kondisi cuaca yang ekstrim.
Koordinator Basarnas Pos Simeulue Rahmad Kenedy yang dihubungi di Simeulue, Senin mengatakan, sasaran yang dituju pada hari ketiga pencarian adalah Pulau Mincau arah barat Kepulauan Simeulue berjarak sekitar 28 mil dari pantai dengan hasil pencarian dilaporkan masih nihil.
"Cuaca di sini dan tempat pencarian ekstrim, tim satgas pencarian harus merapat sewaktu-waktu ke pulau terdekat dari lokasi pecarian. Namun demikian tim satgas SAR masih terus melakukan pencarian bersama TNI AL dan masyarakat," sebutnya.
Kenedy menjelaskan, selain terkendala cuaca ekstrim di perairan kepulauan terluar Provinsi Aceh itu, tim pencarian belum bisa menemukan titik Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang lebih mendukung sebagai petunjuk.
Jelasnya, untuk mengunakan metoda pencarian dengan menyelam ke dasar laut pihaknya telah siap, hanya saja untuk lokasi pencarian itu masih ngambang, karena saat kejadian tidak ada saksi, sebab korban berangkat melaut sendiri.
Apalagi perahu bermesin robin itu awalnya ditemukan oleh nelayan asal Sibolga, kemudian barulah di jemput oleh nelayan Simeulue, sementara keberadaan boat nelayan itu sudah terombang-ambing satu hari tanpa awak dan tidak ada yang melihat lokasi awalnya.
"Kemudian yang membuat sulit, tidak ada saksi yang berani menunjukan TKP terjatuhnya korban. Untuk menyelam tim kita siap saja, cuma tidak mungkin kita menyelam seluas lautan tanpa ada petunjuk lokasi yang kita anggap tepat," sebutnya.
Ramlan adalah seorang nelayan tradisional yang berangkat memancing seorang diri dengan serba keterbatasan pada Jum'at (28/10) pagi, korban hilang dari atas boat yang ditumpangi pada perairan berjarak sekitar 30 mil dari pantai tempat dia memancing.
Boatnya berhasil ditemukan dan telah dievakuasi, namun korban tidak berada di atas perahunya, dugaan sementara, korban hilang terjatuh dari boat dalam kondisi terlilit badannya kemudian terseret oleh sesuatu benda (ikan) yang mengait mata pancing.
Dari keterangan keluarga dan rekan Ramlan melaporkan kepada Basarnas Pos Simeulue, lokasi tempat korban memacing memiliki ikan-ikan lumayan besar untuk sekelas perahu mesin robin, seperti ikan Tenggiri dengan bobot sampai 40 kilogram.
"Kalau memang sampai sore ini tidak ketemu, maka pencarian dihentikan untuk sementara waktu, sesuai prosedur pencarian dengan mempertimbangkan keselamatan tim dan semua yang ikut membantu," katanya menambahkan.
Pencarian korban sejak dua hari terakhir mengunakan armada kapal motor nelayan setempat, selain itu posko pencarian dan tempat berkumpulnya keluarga korban juga telah disediakan oleh Pemerintah Daerah Simeulue.