Realisasi distribusi pupuk bersubsidi di Aceh 113.914 ton
Rabu, 30 Agustus 2023 22:49 WIB
Menurut dia, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di tengah petani Aceh ini masih tergolong lambat, karena banyak petani yang tidak bercocok tanam akibat kekeringan, dampak dari fenomena perubahan iklim El Nino.
“Kendalanya karena belum banyak yang tebus pupuk karena banyak yang tidak tanam karena kurang hujan efek dari El Nino. Harapan kita lebih ke optimalisasi penggunaan sumber air baik embung atau sumur suntik agar petani dapat menanam untuk antisipasi El Nino ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Aceh ini akan meningkat mulai Oktober 2023 mendatang, karena sudah memasuki musim hujan, sehingga akan banyak petani yang menanam.
“Mudah-mudahan di Oktober nanti realisasi pupuknya meningkat karena sudah memasuki musim hujan sehingga banyak akan tanam dan tentunya akan menebus pupuknya,” ujarnya.
Ada sembilan komoditas yang dapat menggunakan pupuk bersubsidi, yakni tanaman pangan hanya komoditi padi, jagung dan kedelai, sedangkan untuk tanaman hortikultura hanya bawang merah, bawang putih dan cabai merah.
“Dan untuk komoditi perkebunan hanya tebu rakyat, kakao rakyat dan kopi rakyat. Jadi perubahan yang signifikan itu jenis pupuk dan jenis tanaman yang boleh memakai pupuk bersubsidi,” ujar Nurlaila.
Selain itu, pupuk subsidi juga tidak bisa digunakan oleh semua petani, tapi hanya mereka yang menanam sembilan komoditi tersebut dan memiliki luas lahan maksimal hanya 2 hektare.
“Petani yang memiliki lahan lebih dari 2 hektare itu tidak bisa, langsung ditolak sistem. Karena penerima pupuk bersubsidi ini sudah ter-input by name by address, jadi tepat sasaran,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Nagan Raya minta pengecer tidak jual pupuk subsidi di atas HET