Dirinya menyampaikan, PKA merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menggalakkan dan menjaga kebudayaan Aceh, kegiatan itu sudah diagendakan sejak lama.
Ia menuturkan, masyarakat Aceh memiliki pemahaman, nilai dan rasa kebudayaan yang sangat kental. Meski demikian, agama tetap lah yang paling diutamakan.
"Bahkan, ajaran agama islam sendiri menjadi bagian budaya dalam kehidupan masyarakat Aceh. Salah satunya adalah saling tolong menolong, terkhususnya sesama umat nabi Muhammad SAW," katanya.
Dalam momen PKA, tambah Magfhirah, baik yang sudah terpikirkan oleh panitia atau belum. Harapannya kegiatan empat tahunan tersebut juga diselipkan penggalangan dana untuk Palestina setiap harinya, baik diumumkan secara langsung, maupun melalui pos-pos tertentu.
Langkah itu dinilai penting karena kunjungan ke PKA sangat ramai, karena dihadiri oleh seluruh masyarakat dari 23 kabupaten/kota se Aceh.
"Maka, momen pertunjukan dan giat budaya seperti ini menjadi salah satu bantuan dan kemudahan untuk mengumpulkan orang banyak dan menjadi peluang serta kesempatan kita bisa berdonasi secara cepat untuk saudara muslim Palestina," demikian Magfhirah.
Untuk diketahui, Pemerintah Aceh kembali melaksanakan kegiatan empat tahunan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke VIII pada 4 sampai 12 November 2023, terpusat di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.
PKA tahun ini pemerintah mengangkat tema "Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”. Dalam kegiatan budaya itu, semua kabupaten/kota di Aceh ikut menampilkan kebudayaan daerah sendiri melalui anjungan masing-masing.
Baca juga: Lanud SIM siap dukung transit pesawat TNI AU bawa bantuan Palestina