Banda Aceh (ANTARA) - Wisata Kolam Mata Ie merupakan sebuah destinasi wisata yang sudah ada sejak tahun 70-an, yang berlokasi di wilayah Geundring, Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Tempat ini cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman karena suasana yang sangat sejuk dan lokasinya mudah dijangkau karena hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh.
Pengunjung harus membayar tiket masuk senilai Rp5.000 per orang, sedangkan untuk biaya parkir hanya membayar Rp2.000/motor. Di tempat itu terdapat tiga kolam dengan tingkat pendangkalan yang berbeda- beda. Pemandangannya yang asri, sejuk, ditambah dengan pemandangan indah dengan pegunungan di sekitar lokasi wisata itu.
Menurut penjaga parkir di lokasi tersebut, Saiful, pada hari biasa lokasi ini dikunjungi sekitar 100 orang. Jumlah wisatawan meningkat mencapai 100 persen saat musim libur sekolah, akhir pekan, dan saat cuaca panas.
Salah seorang pengunjung, Dhabitah yang berasal dari Kota Lhokseumawe mengatakan bahwa wisata pemandian Mata Ie ini sangatlah memanjakan mata dengan pemandangan yang sangat indah dan alam asri serta air yang sejuk dan tempatnya tidak hanya satu ada beberapa pilihan yang bisa kita nikmati.
“Tempat ini sangat sejuk airnya juga alami dari pegunungan asli, dan juga ada beberapa kolam dengan kedalaman yang berbeda-beda, jadi aman untuk yang tidak bisa berenang,” katanya. Sabtu (16/12).
Selain itu, di pemandian Mata Ie wisatawan bisa membawa makanan langsung dari rumah dan juga bisa langsung dinikmati di pinggir kolam tersebut. Namun apabila pengunjung enggan membawa bekal tak perlu khawatir, banyak warga sekitar yang menjual jajanan berbagai macam makanan ringan seperti mie instan, bakso krispi, bakso bakar, dan berbagai minuman.
Pengunjung lain, Nadia warga lokal mengatakan sudah pernah beberapa kali mendatangi wisata ini bersama teman-temannya. Tempat ini menjadi salah satu pilihan untuk memanjakan tubuh bermain air dan tempatnya yang nyaman ditambah lagi tempat tersebut ditutupi dengan pohon pohon hijau rindang.
“Harga jajan di tempat ini termasuk murah dibandingkan dengan harga di wisata laut, dan juga cocok bagi kami sebagai mahasiswa,” ucap Nadia.
Penulis : Siti Raisya Rani, mahasiswa Malikussaleh
Baca juga: Nasib Bukit Goa Jepang Lhokseumawe, terbengkalai dan sepi pengunjung