"Kami meminta UNHCR untuk segera memindahkan etnis Rohingya di Sabang," kata Koordinator Aksi Mahasiswa Muhammad Alfin N saat dihubungi dari Banda Aceh, Senin.
Karena, lanjut Alvin, keberadaan etnis Rohingya di kawasan Pelabuhan CT-1 Sabang tersebut telah menimbulkan gejolak gelombang penolakan di tengah masyarakat.
"Karena ini merupakan salah satu bentuk yang menimbulkan gejolak masyarakat, yang ditakutkan ke depan akan terbentur sesama masyarakat Kota Sabang itu sendiri," katanya.
Baca juga: Jejak Amin di Aceh sebelum jadi tersangka penyeludupan Rohingya
Tuntutan itu juga telah disampaikan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sabang saat menggelar aksi damai di Tugu Simpang Garuda dan depan Dermaga CT-1, Kota Sabang, pada Senin (18/12) sore.
Aksi tersebut mulai berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, yang dihadiri sekitar 300 orang warga. Dalam aksinya, masyarakat dari lintas usai tersebut juga membentang spanduk penolakan terhadap etnis Rohingya dan UNHCR.
Baca juga: Polisi tetapkan warga Rohingya di BMA sebagai tersangka penyeludupan orang, begini peranan pelaku
Pada spanduk juga, massa aksi menuntut agar aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas apabila ada masyarakat lokal yang menjadi agen dugaan perdagangan manusia, atau membantu penyeludupan warga etnis Rohingya ke Sabang.
Selain menuntut agar segera Rohingya dipindahkan, pihaknya juga meminta agar polisi mengusut tuntas dugaan kasus penjarahan yang terjadi pada kapal etnis Rohingya di Pantai Tapak Gajah, yang merupakan barang bukti dalam dugaan penyeludupan Rohingya.
"Kita juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Sabang, Aceh serta Indonesia untuk tidak menjadi agen atau pembantu untuk mendatangkan etnis Rohingya lainnya ke Aceh," ujarnya.
Sebelumnya, ada sekitar 139 orang warga etnis Rohingya yang masih bertahan di kawasan Pelabuhan CT-1, Kota Sabang, pasca pendaratan pada Sabtu (2/12) lalu.
Polisi tetapkan satu tersangka penyelundup warga Rohingya ke Aceh
Baca juga: Polisi: Tidak semua etnis Rohingya yang mendarat di Aceh pengungsi, begini motifnya