Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar dukung pengembangan tanaman hias bonsai di Banda Aceh, tumbuhan tersebut memiliki nilai secara ekonomi.
"Banda Aceh memiliki potensi jenis tumbuhan hias bonsai. Selain itu juga tanaman ini memiliki prospek bisnis," kata Farid Nyak Umar, di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan Farid saat menghadiri pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Agribisnis Tanaman Hias Tingkat Madya, di Escape Green Bisto, Pango, Banda Aceh.
Pelatihan tersebut diikuti sebanyak 18 orang yang terdiri dari komunitas, penggiat dan pecinta bonsai di ibu kota provinsi Aceh itu.
Farid mengatakan, pelatihan bonsai tersebut merupakan kegiatan yang ketiga kalinya yang dilaksanakan melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh sejak Juli 2023 lalu, mulai dari tingkat dasar hingga madya.
Dirinya menyampaikan, daerah lain, bonsai sudah menjadi ajang yang dipamerkan dalam berbagai event, seperti pameran dan perlombaan baik nasional dan internasional.
Banda Aceh, kata dia, juga memiliki potensi jenis tumbuhan hias yang berpeluang dalam mengikuti ajang tersebut kemudian juga untuk dibudidayakan.
"Bonsai di Banda Aceh bisa dibudidayakan sekaligus dapat meningkatkan ekonomi bagi pelaku UMKM karena bahan-bahannya memiliki nilai jual beli untuk memberdayakan petani, hingga bonsai itu sendiri memiliki nilai jual tinggi," katanya.
Karena itu, dengan adanya Pelatihan tanaman hias bonsai tersebut, diharapkan akan lahir pembudidaya bonsai yang handal dan berkompeten. Para pegiat bonsai yang ada di Banda Aceh harus semakin berkembang sehingga bisa berprestasi hingga ke tingkat nasional dalam berbagai event.
"Kita juga perlu mempromosikan bonsai di perkantoran dan hotel-hotel di Banda Aceh, karena bonsai memiliki tampilan estetik yang menarik pandangan bagi siapa saja yang melihat," ujar Farid.
Dalam kesempatan ini, Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan pesan kepada para peserta untuk menggali potensi diri dan berkontribusi dalam mengembangkan industri bonsai di Kota Banda Aceh.
“Kita berharap kegiatan ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat kepada para peserta, karena pengembangan tanaman bonsai kini menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan,” katanya.
Ade Surya juga berharap, pengembangan bonsai dapat dikelola dengan baik melalui event-event seperti pameran atau kontes, yang dapat menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Banda Aceh.
Kemudian, bonsai juga bisa dipromosikan dalam berbagai ajang. Baik di ruang indoor maupun outdoor seperti, hotel, perkantoran sekaligus cafe yang instagramable
“Kita juga akan mendukung komunitas bonsai dalam menggelar event seperti pameran atau kontes, sehingga hal ini dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke Banda Aceh,” demikian Ade Surya.