Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Belasan warga yang tergabung dalam masyarakat peduli Rohingya mendesak Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menangani secara serius dan mengambil alih tragedi kemanusiaan yang telah lama terjadi di Myanmar.
"Kami minta PBB untuk ikut menangani secara bersungguh-sungguh mengambil alih tragedi kemanusiaan yang telah lama terjadi di Myanmar," kata koordinator aksi Michael Octaviano di Banda Aceh, Senin.
Dalam aksi yang berlangsung di Simpang Lima tersebut, mereka juga menuntut negara-negara ASEAN untuk menekan rezim militer Myanmar agar menghentikan kekerasan terhadap etnis Rohingya.
"Kami juga mendesak agar status keanggotaan Myanmar di ASEAN dibekukan. Sebagai sesama negara ASEAN, Pemerintah Myanmar seharusnya ikut bertanggungjawab untuk memberikan perlindungan yang sama bagi etnis Rohingya," katanya.
Mereka juga mendesak mahkamah kejarahan internasional untuk mengadili pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap kekerasan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Myanmar.
"Kami juga mendorong Pemerintah Indonesia untuk menerima para pengungsi Rohingya untuk sementara waktu sambil melakukan langkah-langkah diplomatik yang lebih tegas terhadap Myanmar," katanya.
Pihaknya juga mendesak nobel yang telah diberikan kepada Aung San Suu Kyi dapat dicabut karena penghargaan tersebut tidak pantas.
"Kami juga mengajak para aktivis HAM dan kemanusiaan di seluruh dunia untuk menangani secara sungguh-sungguh terhadap kasus yang terjadi pada etnis Rohingya sehingga tragedi ini dapat segera berakhir," kata Michael.